RAPBN 2016, Kementerian ESDM pangkas anggaran 40 persen
Dari Rp 14,9 triliun menjadi Rp 8,9 triliun.
Kementerian ESDM memangkas anggaran sebesar 40 persen dari Rp 14,9 triliun menjadi Rp 8,9 triliun dalam Rancangan APBN 2016. Ini menyusul penurunan penerimaan negara.
"Karena banyak penerimaan fiskal menurun jadi prioritasnya digeser. Dan sebenarnya sebagian besar infrastruktur ESDM itu dibiayai oleh badan usaha, karena dianggap kompetitif bisa membiayai diri sendiri," kata Menteri ESDM Sudirman Said saat rapat kerja di Badan Anggaran DPR-RI, Jakarta, Rabu (9/9).
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendukung Kemandirian Ekonomi Nasional? Nicke Widyawati menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan untuk Kategori Kemandirian Ekonomi yang diberikan kepadanya Menurutnya, kemandirian ekonomi tidak terlepas dari kemandirian energi, karena energi adalah katalis untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara.
-
Bagaimana cara mencapai target pertumbuhan ekonomi yang dibutuhkan untuk mewujudkan Indonesia Emas? Untuk mencapai pertumbuhan itu, maka hilirisasi sebagai dongkrak yang efektif. Bahlil juga menuturkan, pemerintah sudah membuat desain besar di berbagai sektor untuk hilirisasi. Di antaranya, minyak dan gas, mineral dan batubara, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan pertanian.
Sudirman meyakini pemangkasan anggaran tak bakal mengganggu kegiatan operasional kementerian. Namun, dia tak menutup kemungkinan bakal meminta tambahan anggaran di pertengahan tahun depan.
"Kalau serapannya baik, pertengahan tahun kami bisa ajukan tambahan dalam APBN Perubahan," katanya. "Serapan tahun ini juga belum sampai 20 persen, karena memang dari dulu selalu begitu. Makanya ini sedang diperbaiki dengan cara persiapan lebih awal tender."
Di sisi lain, menurut Sudirman, pemangkasan anggaran juga berdampak pada upaya menggenjot proyek energi alternatif. Mengingat, rencana mengguyur Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) dengan anggaran Rp 10 triliun urung dilakukan.
"Diakomodasi dengan cara berbeda tidak seluruhnya di Kementerian ESDM. Jadi ada yang Dana Alokasi Khusus (DAK) ada yang lewat BUMN."