Rayu Investor Singapura, Luhut Yakinkan Prospek Investasi di RI
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri dialog dengan investor di Hotel Marriott Singapura. Dalam dialog tersebut, dia meyakinkan para investor di Singapura untuk melihat prospek investasi di Indonesia yang cerah.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri dialog dengan investor di Hotel Marriott Singapura. Dalam dialog tersebut, dia meyakinkan para investor di Singapura untuk melihat prospek investasi di Indonesia yang cerah menyusul transformasi ekonomi yang sedang dijalankan di Tanah Air.
"Makro ekonomi Indonesia berada dalam kondisi yang sangat baik sekarang ini. Inflasi maupun nilai tukar terkendali karena untuk pertama kalinya neraca transaksi berjalan Indonesia mengalami surplus," kata Luhut di Jakarta, dikutip Antara, Selasa (22/3).
-
Bagaimana Yuliot Tanjung dilantik menjadi Wakil Menteri Investasi? Pelantikannya ini berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 45/M Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.
-
Mengapa Yuliot Tanjung dilantik menjadi Wakil Menteri Investasi? Pelantikannya ini berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 45/M Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.
-
Dimana Yuliot Tanjung dilantik menjadi Wakil Menteri Investasi? Mengutip merdeka.com, pelantikan ini dihadiri oleh jajaran Menteri Kabinet Insdonesia Maju, seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Apa saja yang ditawarkan kepada investor untuk investasi di Sulut? "Untuk itu kami menawarkan kesempatan kerjasama investasi di bidang infrastruktur dan kepariwisataan di Sulawesi Utara," tandasnya.
-
Mengapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
Menurutnya, kondisi itu bukan semata-mata disebabkan oleh karena naiknya harga komoditas, melainkan program hilirisasi yang dilakukan pemerintah memberikan nilai tambah yang sangat tinggi.
"Saya tunjukkan satu data saja mengenai hilirisasi besi dan baja. Apabila lima tahun nilai ekspornya sekitar USD1,3 miliar, tahun lalu hampir mencapai USD21 miliar," imbuhnya.
Luhut optimis dengan hilirisasi yang dilakukan terhadap mineral yang lain, angka ekspor Indonesia akan semakin meningkat. Pada 2021, nilai ekspor mencapai angka USD232 miliar. Pemerintah juga tengah berupaya menekan biaya logistik agar bisa mendorong daya saing nasional.
Menjawab keraguan beberapa investor mengenai data ekonomi yang disajikan, Luhut mengundang mereka untuk melihat sendiri kemajuan yang terjadi di Indonesia.
"Anda boleh melihat apa yang dilakukan di Morowali untuk industri nikel. Anda akan kagum karena setidaknya ada 50 ribu orang yang bekerja di sana dan itu akan menjadi basis untuk pembuatan baterai untuk mobil listrik," jelasnya.
Selain bertemu dengan para investor, Luhut juga menyempatkan diri melihat pengelolaan sampah yang dijadikan listrik serta solar panel terapung di Tuas.
Luhut juga menekankan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Singapura untuk merumuskan standardisasi dan tata cara pengukuran yang akan dipakai sebagai patokan penetapan perdagangan karbon dari mangrove. Perguruan tinggi Indonesia dan Singapura bisa diminta untuk membuat kajian dan bahan itu akan menjadi pegangan dalam perumusan kebijakan.
"Bahkan kalau perlu kita ajak juga perguruan tinggi di Eropa seperti Jerman. Kita harus mempunyai rujukan sendiri karena kita memiliki sekitar 200 jenis mangrove yang kemampuan menangkap karbonnya tentu berbeda-beda. Ini tentunya akan membedakan juga penghitungan perdagangan karbonnya," tandasnya.
Baca juga:
Sri Mulyani: Inflasi Tinggi Bisa Rem Investasi dan Pengaruhi Pemulihan Ekonomi
Aliran Modal Asing Masuk RI Capai Rp8,23 Triliun pada Pekan Ini
Bentuk Merah Putih Fund, Menteri Erick Mau Startup Anak Bangsa jadi Raja di Indonesia
Jangan Tertipu, Ini Tips Aman Berinvestasi di Usia Muda
Cari Investasi ke Luar Negeri untuk Bangun Ibu Kota Baru
Luhut: Indonesia Jadi Kesayangan untuk Investasi