Rencana Penerbitan Rupiah Digital Jadi Pembahasan Prioritas di Presidensi G20
Pembahasan itu penting dilakukan untuk melihat dampak mata uang digital kepada makro finansialnya, serta terhadap efektivitas kebijakan moneter sistem keuangan.
Bank Indonesia (BI) menyebut bahwa Central Bank Digital Currency atau mata uang digital menjadi pembahasan prioritas dalam pertemuan 1st Finance and Central Bank Deputies (FCBD) Meeting selama dua hari, 9-10 Desember 2021 di Bali. Ini merupakan bagian dari acara Presiden G20.
"Terkait dengan mata uang digital yang dikeluarkan oleh bank sentral akan dibahas dalam topik prioritas," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo di Bali, Jumat (10/12).
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah tetap berjalan? Bank Indonesia pun memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan. Bahkan, Bank Indonesia sudah siap dengan skenario dalam penerapan redenominasi rupiah ini.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
Pembahasan itu penting dilakukan untuk melihat dampak mata uang digital kepada makro finansialnya, serta terhadap efektivitas kebijakan moneter sistem keuangan.
"Dan itu juga menjadi salah satu faktor, kemudian mendorong CBDC harus dirilis, karena kalau benefitnya banyak berarti resikonya juga harus kita timbang," ucapnya.
Tak kalah penting, dalam menyambut Presidensi G20 mendatang, dalam pertemuan FCBD juga dibahas terkait international financial arsitechtur. Hal ini lebih menyangkut kepada bagaimana tatanan struktur dari pada sistem keuangan dunia yang dilihat perlu adanya penguatan.
"Ini merupakan isu lama setiap presidensi G20 dari tahun ketahun isu masalah internasional arsitektur ini selalu menjadi isu yang dibahas," ujarnya.
Regulasi Sektor
Selain itu, rencananya nanti juga akan dibahas terkait financial sector regulation, dan financial inclusion. Dody menjelaskan, dalam financial sector regulation dilihat bagaimana sektor keuangan ini bisa keluar dari kebijakan yang akomodatif dalam waktu yang tepat.
"Sekali lagi bahwa kita tahu bahwa stabilitas sistem keuangan sekarang ini tentunya terjaga karena hampir di banyak negara melakukan relaksasi kebijakan. Kapan timing relaksasi itu dilepas karena ini juga akan membentuk sistem keuangan yang kuat kembali kepada posisi yang normal," jelasnya.
Dengan demikian, semua anggota negara G20 sepakat untuk membahas bersama poin-poin tersebut dalam presidensi G20 Indonesia. Lantaran merupakan permasalahan yang dihadapi oleh semua negara dalam sektor keuangan saat pandemi covid-19.
"Kemudian isi yang lain tentunya menjadi isu yang juga perlu diperhatikan adalah resiko dari digital finance. Semua member sepakat untuk G20 Indonesia address masalah cyber security, cyber fraud ini juga perlu dilihat risiko cryptocurrency. Jadi kurang lebih itu yang dibahas dalam pertemuan selama 2 hari ini," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)