Resmikan SKPT, Menteri Susi Ingin Natuna Jadi Garda Terdepan Indonesia
Meski sudah dioperasikan pada hari ini, Menteri Susi mengakui masih ada beberapa pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan. Utamanya bagaimana mengoptimalkan SKPT ini menjadi bermanfaat dan mampu dioptimalkan dengan baik untuk seluruh para nelayan di Natuna.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti meresmikan operasional Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) di Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. SKPT yang dibangun sejak 2016 ini diharapkan akan menjadi pusat pertumbuhan bisnis di daerah-daerah perbatasan terutama di Natuna.
Dalam sambutannya, Menteri Susi menyampaikan, pembangunan SKPT Natuna ini memiliki makna yang sangat strategis karena berbatasan dengan negara lain, sehingga menjadi garda terdepan untuk menunjukkan identitas Indonesia. Ini juga sebagai tindak lanjut peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2017 tentang rencana aksi percepatan pembangunan industri Perikanan Nasional.
-
Siapa yang mengajak petani di Sulawesi Selatan untuk memanfaatkan bantuan dari Kementan? Pj. Gubernur Sulawesi Selatan, Zudan Arif Fakrulloh, mengajak para petani di wilayahnya untuk memanfaatkan bantuan kementan secara optimal, terutama dalam meningkatkan produksi padi dan jagung sebagai komoditas strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
-
Bagaimana cara Susi Pudjiastuti menunjukkan keakraban dengan Prabowo? Baik Prabowo maupun Susi keduanya turun langsung untuk ikut melepas tukik ke laut. Raut bahagia tampak jelas di wajah dua sosok besar tanah air ini. Setelah selesai melakukan kegiatan sosial, Prabowo dan Susi sempat bercengkrama sambil masak bersama. Keakraban keduanya sangat terlihat dalam momen spesial ini.
-
Kapan Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Pertahanan? Menteri Kementerian Pertahanan (2019-sekarang)
-
Mengapa Susi Pudjiastuti bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Meski capres telah diumumkan, hingga kini bakal cawapres belum terlihat hilalnya. Justru Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah bertemu dengan dua tokoh besar Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Kenapa Menteri Pertanian mendorong percepatan tanam padi di Barito Kuala? Kita dihadapkan El Nino, yaitu kemarau panjang dan dahsyat. Antisipasinya kita dapat percepat tanam menjadi 3 kali tanam setahun. Habis panen langsung tanam dengan menggunakan alsintan. Losses panen dapat berkurang dan produksi dapat ditingkatkan," terangnya.
-
Apa yang sedang didorong oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk para pelaku usaha pemindangan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong skema kemitraan para pelaku usaha pemindangan dengan penyedia bahan baku ikan agar ketersediaan bahan baku pengolahan pindang dapat terjamin.
"Kabupaten Natuna berbatasan langsung dengan sejumlah negara tetangga seperti Vietnam, Kamboja, Singapura, dan Malaysia. Hal ini menjadikan Natuna sebagai garda terdepan untuk menunjukkan identitas Indonesia di mata dunia. Sebagai wilayah pesisir, kelautan dan perikanan menjadi sektor yang sangat penting untuk memajukan ekonomi masyarakat setempat," kata Menteri susi dalam sambutannya di Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Senin (7/10).
Meski sudah dioperasikan pada hari ini, Menteri Susi mengakui masih ada beberapa pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan. Utamanya bagaimana mengoptimalkan SKPT ini menjadi bermanfaat dan mampu dioptimalkan dengan baik untuk seluruh para nelayan di Natuna.
"SKPT ini mendekati 100 persen. Kenapa saya belum berani bilang 100 persen karena masih banyak pekerjaan rumah kita untuk betul-betul bermanfaat kepada masyarakat," kata dia.
Untuk meningkatkan nilai tambah, Menteri Susi juga akan mendorong Kementerian Perhubungan untuk fasilitas pendukung lain. Salah satunya yakni dengan mengembangkan pelabuhan yang ada di Selat Lampa ini. Sehingga diharapkan kehadiran pelabuhan besar di sini, masyarakat bisa melakukan ekspor langsung dari Selat Lampa.
"Operasional ini sebetulnya sudah hampir satu tahun ada. Kita bisa ekspor dari sini satu kontainer berangkat. Saya akan kejar Kementerian Perhubungan agar bisa bangun pelabuhan besar agar dari Natuna bisa keluar," tandasnya.
Baca juga:
Menteri Susi Musnahkan 21 Kapal Ikan Asing di Kalimantan Barat
Laut Batam dan Bintan Kerap jadi Lokasi Pembuangan Limbah Kapal Asing
Kesan Susi Pudjiastuti Lima Tahun jadi Anak Buah Jokowi di Kabinet
Di New York, Wapres JK Tegaskan Pentingnya Pembangunan Sektor Kelautan Berkelanjutan
KKP Target Lombok Barat Bebas Stunting di 2024, Begini Strateginya
Fokus Pilpres, Menteri Susi Kecolongan Kapal Trawl Masuk ke Indonesia
Bupati Sambut Baik Kehadiran SKPT
Sementara itu, Bupati Natuna Hamid Rizal mengaku senang atas pembangunan dan diresmikannya SKPT Natuna pada hari ini. Sebab, adanya SKPT sendiri mampu menyejahterahkan masyarakat sekitar khususnya para nelayan, dan juga terbukti telah mendongkrak pertumbuhan ekonomi khususnya di Kabupaten Natuna.
"SKPT ini kami dari pemerintah daerah merasakan sekali ada peningkatan pertumbuhan ekonomi," kata dia.
Hamid mengatakan, pada awal 2016 lalu ketika dirinya tiba di Natuna pertumbuhan ekonomi baru menyentuh sekitar 3,5 persen per tahun. Namun setelah adanya SKPT pertumbuhan ekonomi di daerahnya kini mampu menyentuh 5,8 persen per tahunnya. Diharapkan, pertumbuhan ini akan terus naik seiring dengan dioperasionalkannya SKPT Natuna.
"Kami berharap ke depan jauh lebih tinggi dengan maksimalnya kegiatan SKPT di Natuna. Kami terimakasih kepada Bu Menteri Susi terhadap pembangunan di SKPT di Natuna. Semoga nelayan natuna menjadi nelayan sejahtera itu harapan kami," pungkasnya.
Fasilitas SKPT Natuna
Gambaran saja, SKPT Natuna memiliki beberapa fasilitas pokok untuk mengintegrasikan berbagai kegiatan kelautan dan perikanan. Mulai dari pendaratan hasil kelautan dan perikanan, pengolahan, hingga pemasaran. Fasilitas pokok ini antara lain dermaga berukuran 8x100 meter untuk tempat bersandar kapal di bawah 30 gross ton(GT); dermaga berkuran 8x120 meter untuk tempat bersandar kapal di atas 30 GT; causeway (jalan lintas ke dermaga); jalan kawasan; sistem drainase; dan trotoar.
Selain itu, sebagai fasilitas fungsional dibangun Kantor Pengelola Pelabuhan; Tempat Pemasaran Ikan (TPI); Integrated Cold Storage (ICS) berkapasitas 200 ton; Kios Bahan Bakar Minyak (BBM) berkapasitas 12 KL; pengolahan air bersih Backrish Water Reserve Osomosis (BRWO) berkapasitas 250 ton; Tempat Perbaikan Jaring; dan Kios Perbekalan Melaut.
Adapun total investasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang telah digulirkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sejak 2015-2019 untuk kegiatan SKPT Natuna telah mencapai Rp221,7 miliar.