RI dan Singapura Jadi Tujuan Investasi Teknologi Tertinggi di ASEAN
Laporan e-Conomy SEA menyatakan Indonesia dan Singapura masih menjadi tujuan utama investasi teratas di Asia Tenggara. Tahun ini saja, Indonesia menarik 25 persen dari total nilai pendanaan swasta di kawasan ini.
Laporan e-Conomy SEA menyatakan Indonesia dan Singapura masih menjadi tujuan utama investasi teratas di Asia Tenggara. Tahun ini saja, Indonesia menarik 25 persen dari total nilai pendanaan swasta di kawasan ini.
Deputy Head, Technology & Consumer and Southeast Asia, Temasek, Fock Wai Hoong mengatakan Indonesia tetap menjadi magnet bagi para investor karen memiliki fundamental yang kuat.
-
Bagaimana Indonesia dan ASEAN mengimplementasikan pemanfaatan AI? “Dengan tren pemanfaatan AI dan penciptaan tata kelolanya, interaksi negara-negara anggota ASEAN juga tidak luput dari diskusi tentang AI,” ujarnya.
-
Apa yang akan dilarang oleh AS untuk investasi ke China? AS akan melarang investasi perusahaan Amerika Serikat (AS) di beberapa bidang sektor teknologi tinggi ke China, termasuk kecerdasan buatan.
-
Bagaimana Singapura menjadi pusat perkembangan teknologi di Asia Tenggara? "Dari perspektif geografis, Singapura adalah basis yang baik bagi perusahaan teknologi yang ingin memasuki Asia Tenggara dan pasar APAC lainnya," jelasnya.
-
Bagaimana cara ASEAN dan Tiongkok memperdalam kerja sama perdagangan dan ekonomi? Para menteri juga mencatat implementasi Program Kerja 2022-2026 untuk memperdalam kerja sama Perdagangan dan Ekonomi ASEAN China FTA, termasuk kerja sama finansial dan dukungan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ASEAN dan dukungan Tiongkok untuk promosi ekspor produk ASEAN.
-
Mengapa Amerika Serikat berencana untuk berinvestasi 'habis-habisan' dalam industri teknologi? Atas hal itu, maka wajar bila Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa negaranya akan berinvestasi ‘habis-habisan’ dalam industri yang akan menentukan masa depan.
-
Bagaimana China berusaha menyaingi AS dalam persaingan ekonomi dan teknologi? Upaya itu dilakukan agar persaingan ekonomi dan teknologi di China dapat menyaningi AS. Bahkan, China memaksa produsen AS yang ada untuk pindah ke luar negeri.
"Ekonomi digital Indonesia akan terus menarik minat investasi karena fundamentalnya yang kuat, seperti memiliki basis pengguna yang sangat aktif dalam jumlah besar dan ekosistem startup teknologi yang dinamis," kata Fock Wai Hoong dalam konferensi pers virtual, Jakarta, Selasa (8/11).
Bahkan dalam jangka panjang, Indonesia bersama Vietnam dan Filipina tetap menarik bagi investor. Hanya saja, adanya hambatan ekonomi makro, nilai transaksi pada Semester I-2022 turun USD 2 miliar akibat adanya kekhawatiran seputar profitabilitas dan valuasi.
Sebagai informasi, layanan keuangan digital (terutama yang berfokus pada pembayaran B2B dan layanan pinjaman) telah menggantikan sektor e-commerce sebagai sektor investasi teratas. Di semester I-2022, nilai investasinya telah mencapai USD 1,5 miliar.
Di seluruh Asia Tenggara, termasuk Indonesia, lebih dari 80 persen Pemodal Ventura (VC) ingin lebih berfokus pada sektor-sektor baru. Semisal teknologi kesehatan (health tech), SaaS, dan Web 3.0. Sementara sektor teknologi pendidikan (ed tech) mengalami penurunan pasca-pandemi seiring dibukanya kembali sekolah-sekolah.
Dalam hal ini, Wai Hoong mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan sektor bisnis, pemerintah, dan masyarakat untuk menjadi jembatan pertumbuhan yang berkelanjutan. Sehingga tercapai inklusi ekonomi digital bagi setiap masyarakat di Asia Tenggara.
"Temasek berkomitmen untuk menggunakan modal katalis kami untuk memacu pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif dalam ekonomi digital Asia Tenggara sehingga setiap generasi dapat mencapai kesejahteraan,” kata dia.
Baca juga:
Wapres Ma'ruf Amin Rayu Dubai Holding Investasi di Ibu Kota Baru
Menperin: Perusahaan Motor Listrik Lokal & Asing Antre Investasi di RI
Jepang Mulai Bangun Pengujian Kendaraan Bermotor Rp1,9 T di Bekasi
BEI Luncurkan Indeks IDX Sharia Growth, Permudah Berinvestasi Syariah
Ingin Cuan dari Investasi Emas, Hindari 5 Kesalahan Berikut Ini
Tips Investasi Tetap Raup Cuan di Tengah Ancaman Resesi Ekonomi