RI Jajaki Kerja Sama Kembangkan Baterai Kendaraan Listrik dengan Tesla
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Septian Hario Seto menyebut, Pemerintah Indonesia tengah menjajaki kerja sama baru bersama Tesla Inc.
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Septian Hario Seto menyebut, Pemerintah Indonesia tengah menjajaki kerja sama baru bersama Tesla Inc. Yakni pembangunan energy storage system (ESS) atau sejenis power bank dengan kapasitas tenaga yang besar sebagaimana tertuang dalam proposal Non-Disclosure Agreement (NDA).
"Dengan Tesla ini kita ada lagi kerja sama di bidang ESS, energy storage system. ESS ini mirip kayak power bank. Tapi ini kapasitasnya besar, bisa puluhan mega watt bahkan sampai 100 mega watt mereka bisa," terangnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/2).
-
Kenapa pemerintah mendorong penggunaan kendaraan listrik? Hal tersebut guna menekan penggunaan bahan bakar fosil, mengurangi emisi karbon, dan mendorong transformasi industri serta mendorong ketahanan energi nasional.
-
Apa penyebab kematian Nikola Tesla? Dia berusia 86 tahun dan telah tinggal di kamar hotel kecil itu selama beberapa dekade. Penyebab kematiannya adalah trombosis koroner.
-
Kapan Nikola Tesla meninggal? Nikola Tesla meninggal pada 7 Januari 1943, di lantai 33 Hotel New Yorker di Manhattan.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Bagaimana peran Indonesia dalam rantai pasokan baterai kendaraan listrik global? Indonesia dapat terus memperkuat perannya sebagai pemain kunci dalam rantai pasokan baterai EV global, tidak hanya memenuhi permintaan domestik tetapi juga kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan global akan nikel berkualitas tinggi.
-
Siapa yang menentang ide Tesla untuk mengirimkan listrik melalui udara? Sayangnya, idenya kemudian ditolak oleh Morgan, karena ia merasa bahwa ide Tesla kali ini berkemungkinan akan melumpuhkan atau menghilangkan sektor pembangkit energi lainnya.
Namun, dia menegaskan Pemerintah Indonesia akan selektif dalam menjajaki kerja sama bersama produsen mobil listrik kenamaaan dunia itu. Salah satunya dengan tidak menghendaki apabila Tesla hanya menginginkan sumber bahan baku saja.
"Kalau mereka hanya mengambil bahan bakunya, kita enggak tertarik. Jadi, kalau mereka hanya mengambil bahan bakunya sih kita enggak aktraktif. Detailnya yang lain, kita belum bisa disclose," tegasnya.
Sebab, imbuh dia, pemerintah menginginkan kerja sama yang terwujud bisa memberikan manfaat lebih bagi kepentingan Indonesia. Antara lain dengan adanya transfer teknologi untuk meningkatkan ketrampilan tenaga kerja lokal.
"Adanya Tesla kita ingin sebagai anak bangsa bisa belajar dari sini. Karena itu, kita minta transfer teknologi. Ini kesempatan baik kita miliki oppotunitiy dengan perusahaan kelas dunia," tandasnya.
Baca juga:
Menko Luhut Optimistis Investasi 2021 Tembus Rp 900 T, ini Alasannya
Luhut Sebut Indonesia Telah Tandatangani Perjanjian Kerahasiaan dengan Tesla
Peralihan Menggunakan Kendaraan Listrik Dimulai dari Sepeda Motor
BUMN: Tak Semua Bahan Baku Industri Kendaraan Listrik Dimiliki Indonesia
Indonesia Butuh Mitra Bangun Industri Kendaraan Listrik Berbasis Baterai
LG dan Tesla Tertarik Gabung Proyek Baterai Kendaraan Listrik Indonesia