Riset Berikan Status Decacorn, ini Respons GO-JEK
Lembaga riset internasional, CBInsights menyatakan GO-JEK telah memiliki valuasi USD 10 miliar. Artinya GO-JEK sudah berhak menyandang status decacorn. Sebagai informasi, decacorn adalah julukan bagi startup yang memiliki valuasi di atas USD 10 miliar atau setara Rp 140 triliun.
Lembaga riset internasional, CBInsights menyatakan GO-JEK telah memiliki valuasi USD 10 miliar. Artinya GO-JEK sudah berhak menyandang status decacorn. Ini terungkap dalam riset terbaru CBInsights bertajuk 'The Global Unicorn Club'.
Sebagai informasi, decacorn adalah julukan bagi startup yang memiliki valuasi di atas USD 10 miliar atau setara Rp 140 triliun. CBInsights menghitung saat ini baru ada 19 startup decacorn di dunia. Decacorn terbanyak berasal dari AS (Amerika Serikat).
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
-
Kapan layanan transportasi online mulai marak di Indonesia? Layanan transportasi online mulai marak di Indonesia sekitar tahun 2014-2015.
-
Apa contoh kecanggihan AI di bidang transportasi online? Aplikasi Transportasi Online Aplikasi transportasi online menggunakan teknologi AI untuk melakukan hal yang sangat kompleks yaitu menganalisis lalu lintas, memprediksi waktu tempuh, dan menemukan rute tercepat.
-
Kenapa busi G-Power cocok untuk dipakai untuk ojek online dan pembalap? Dalam keterangan resminya, NGK mengklaim bahwa G-Power tidak hanya dapat meningkatkan performa, tetapi juga cocok untuk digunakan dalam kegiatan sehari-hari.
-
Apa yang diminta Wakil Ketua DPR kepada penyedia transportasi online? Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni berharap ke depan penyedia transportasi online bisa menggandeng kepolisian untuk membuat fitur tombol darurat atau emergency button.
-
Mengapa Gojek dianggap sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih? Menurut pernyataan resminya, Selasa (24/9), penghargaan ini menunjukkan bahwa Gojek diakui sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih oleh pengguna saat menggunakan angkutan umum di Jakarta.
Chief of Corporate Affairs GOJEK Group, Nila Marita, mengaku pihaknya pun baru mendengar mengenai kabar tersebut. "Kami baru mendengar mengenai kabar tersebut dan bersyukur ada lembaga independen yang memvalidasi kesuksesan kami dalam meningkatkan nilai perusahaan, tanpa kami perlu membuat pengumuman," kata dia, dalam keterangan tertulis, Jumat (5/4).
Dia mengatakan kesuksesan layanan platform on-demand GO-JEK tercermin dari semakin kuatnya minat dan kepercayaan investor terhadap misi, pertumbuhan serta dampak ekonomi dan sosial GO-JEK yang semakin besar dari waktu ke waktu.
"GO-JEK memiliki pangsa pasar tertinggi diantara penyedia layanan e-commerce dilihat dari rata-rata pengguna aktif aplikasi per minggu (Weekly Active Users), berdasarkan data dari sebuah platform global yang menganalisis penggunaan aplikasi mobile sedunia," jelas dia.
Jumlah Weekly Active Users GO-JEK bahkan 55 persen lebih tinggi dibandingkan dengan aplikasi sejenis di Indonesia, berdasarkan data dari platform analisa yang sama.
"GO-JEK bukan hanya berfokus untuk terus menjadi pilihan utama dan memberikan layanan terbaik bagi para pengguna di Indonesia, tetapi juga untuk membawa harum nama bangsa dengan menjadi pemain terdepan di pasar Asia Tenggara," tandasnya.
Baca juga:
Gojek Gelar Pelatihan P3K Hingga Manajemen Keuangan Bagi Driver
Go-Jek Bantah Dua Petinggi Go-Viet Hengkang
4 Deretan Tuntutan Usai Tarif Ojek Online Dinaikan
Susul Grab, Go-Jek Segera Rambah Danau Toba
Respons GO-JEK Hingga KPPU Terhadap Tarif Baru Ojek Online
Berlaku 1 Mei, Tarif Batas Atas Ojek Online Rp 2.600 per Kilometer
Di Lampung, Bayi Baru Lahir Diberi Nama Gopay