Runtuhnya Pasar Properti China dan Potensi Meluasnya Krisis Keuangan Global
Real estate telah menyumbang sekitar seperempat dari output domestik. Sehingga, jika gelembung perumahan meledak pasti akan memicu krisis keuangan yang sulit ditangani pemerintah mana pun.
Runtuhnya pasar properti China telah mengancam berkembangnya krisis keuangan yang lebih luas. Pengembang properti terbesar di negara China jatuh dalam beban utang yang besar, dan investor kehilangan investasi mereka. Kondisi ini menyebabkan banyak proyek konstruksi yang gagal.
Sebenarnya tanda-tanda anjloknya pasar properti China telah muncul pada Agustus 2021. Di mana Evergrande Group, pengembang properti terbesar kedua di China memperingatkan pemerintah provinsi Guangdong bahwa mereka hampir kehabisan uang dan gagal membayar utang lebih dari USD 300 miliar. Kegagalan pengembang membuat biaya rumah nasional turun di tengah perlambatan ekonomi yang meluas.
-
Bagaimana responden menilai kondisi ekonomi nasional saat ini? Ini ditandai dengan 26,0 persen masyarakat yang menilai ekonomi nasional saat ini buruk. Angka ini seimbang dengan 26,0 persen masyarakat yang mengatakan ekonomi baik. Umumnya ekonomi nasional dinilai sedang, yakni sebesar 42,4 persen, akan tetapi lebih banyak yang menilai sangat buruk daripada yang sangat baik. Dengan persentase 3,5 persen sangat buruk. Lalu hanya 1,4 persen masyarakat yang menilai kondisi ekonomi nasional sangat baik.
-
Siapa yang dikabarkan mengalami kesulitan keuangan? Meskipun kabar suami Zaskia Gotik yang sedang mengalami kesulitan keuangan, rumah tangga mereka dengan Sirajuddin semakin harmonis.
-
Apa yang dimaksud dengan krisis moral? Dilansir dari berbagai sumber, berikut merdeka.com akan ulas krisis moral adala turuunnya nilai atau karakter baik dalam diri, lengkap dengan hal-hal yang berkaitan krisis moral.
-
Kenapa penting untuk membuat anggaran yang ketat dalam menghadapi potensi krisis ekonomi? Mulailah dengan membuat anggaran yang sangat rinci untuk memantau pendapatan dan pengeluaran secara teratur. Identifikasi area di mana Anda dapat mengurangi biaya, seperti langganan yang tidak perlu atau pengeluaran makan di luar.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Kenapa rumah ramah lingkungan atau properti hijau menjadi tren masa kini? Rumah yang ramah lingkungan atau green property kini banyak digandrungi oleh masyarakat modern. Seperti namanya, rumah ini identik dengan sifatnya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Selain itu, orang-orang yang memilih jenis properti ini juga ingin agar lingkungan tempat tinggal mereka menjadi lebih rindang dan sejuk karena adanya sejumlah pepohonan yang sengaja ditanam di sekeliling rumah.
Mengutip laman Bloomberg, sebuah analisis dari International Monetary Fund (IMF) menyatakan 45 persen pengembang properti mungkin tidak dapat menutupi kewajiban utang mereka dengan pendapatan, dan 20 persen dari mereka dapat menjadi bangkrut jika nilai inventaris mereka sesuai dengan harga properti saat ini.
Real estate telah menyumbang sekitar seperempat dari output domestik. Sehingga, jika gelembung perumahan meledak pasti akan memicu krisis keuangan yang sulit ditangani pemerintah mana pun.
Untuk mengantisipasi kerugian, bank-bank China telah mulai memanfaatkan pasar obligasi sebesar 30 persen, dana ini lebih banyak dari tahun lalu. Hal ini dilakukan, karena sektor properti menyumbang seperlima dari PDB China. Sehingga jika tidak diantisipasi dengan baik maka dengan jatuhnya pasar perumahan China akan memberikan implikasi buruk bagi ekonomi global serta pertumbuhan domestik China.
Data dari Biro Statistik Nasional China menunjukkan bahwa pengembangan real estat turun 7,4 persen dari Januari hingga Agustus tahun ini. Lalu penjualan perumahan komersial hanya mencapai USD 1,19 triliun atau turun 27,9 persen, sementara penjualan properti lainnya turun 30,3 persen. Pada Agustus, harga rata-rata rumah baru di 70 kota besar China turun 1,3 persen dibandingkan dengan penurunan pada Juli.
Kebijakan Zero Covid
Dengan kebijakan ini, pemerintah China membuat pergerakan warga negara terbatas. Sehingga menyebabkan pengurangan aktivitas ekonomi dan penjualan properti, serta memperlambat proyek konstruksi. Sebagai tanda sejauh mana krisis properti China, Country Garden, pengembang properti terbesar di China melaporkan bahwa labanya pada paruh pertama tahun 2022 anjlok sebesar 96 persen.
"Pada tahun 2022, sektor properti menghadapi segudang tantangan, termasuk ekspektasi pasar yang melemah, permintaan yang lesu dan jatuhnya harga properti," kata perusahaan itu.
Lebih dari 30 perusahaan properti China telah gagal membayar utang internasional dan pengembang swasta telah mengeluarkan peringatan kerugian. Karena tentunya dengan permasalah pada properti juga akan merambah ke sektor perbankan dan manajemen aset.
Apalagi dengan jatuhnya renminbi China ( CNY ) ke level terendah terhadap dolar AS (USD) sejak krisis keuangan 2008 telah menambah tantangan bagi pengembang properti China, dan penerbit obligasi berdenominasi dolar terbesar di negara itu.
Perlambatan Ekonomi China
Jatuhnya pasar perumahan China akan berkontribusi pada perlambatan ekonomi China, yang telah menjadi mesin pertumbuhan global selama lebih dari satu dekade. Bahkan, Bank Dunia telah menurunkan perkiraan pertumbuhan PDB China menjadi 2,8 persen pada 2022, itu turun dari 8,1 persen tahun lalu.
Sebagai perbandingan, PDB China tumbuh rata-rata 10,4 persen dari tahun 2000 hingga 2009. Dan sebesar 7,7 persen pada tahun 2010 hingga 2019. China juga telah menetapkan target tahun ini sebesar 5,5 persen untuk pertumbuhan PDB. Ini juga yang sudah merupakan angka terendah dalam tiga dekade. .
Pemerintah China mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan pasar properti dengan melakukan berbagai kebijakan mulai dari memotong suku bunga hipotek, mengurangi uang muka hingga perketatan persyaratan pembelian.
"Krisis real estate akan menekan pertumbuhan ekonomi jika penjualan rumah tidak meningkat. Stimulus infrastruktur belum berdampak pada pertumbuhan karena pengeluaran pemerintah daerah telah dibagi antara penyelesaian rumah yang belum selesai dan investasi infrastruktur," ujar Kepala Ekonom, Greater China, di bank ING Belanda, Iris Pang.
Trading Economics juga memperkirakan bahwa penjualan rumah baru di China akan terus menurun untuk sisa tahun ini dan mulai meningkat pada awal 2023. Penjualan diperkirakan mencapai total CNY 6.7 triliun pada akhir kuartal ini dan naik menjadi sekitar CNY 8 triliun pada tahun 2023 dan CNY 100 triliun pada tahun 2024.
Reporter Manga: Hana Tiara Hanifah
(mdk/idr)