Rupiah anjlok, siap siap harga tempe segera naik
Harga tempe segera naik Rp 1.000 per kilogram
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS (USD) kembali bergejolak. Penguatan mata uang Amerika menghantam Rupiah tak berdaya hingga nilai tukar hampir menyentuh angka Rp 13.000 per USD.
Data Bank Indonesia kemarin, nilai tukar Rupiah terhadap USD menyentuh angka Rp 12.993 per USD. Menurut Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, pelemahan Rupiah terjadi karena sentimen negatif perekonomian.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa Menteri Keuangan pertama RI? Lalu, pada 2 September 1945, Soekarno menunjuk ekonom terkenal asal Surabaya, Dr. Samsi sebagai Menteri Keuangan kabinet presidensial pertama RI pada 19 Agustus 1945.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Kapan Kemenkeu RI berganti nama menjadi Kementerian Keuangan? Sejak 2009, Departemen Keuangan resmi berubah nama menjadi Kementerian Keuangan sampai sekarang.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
"Memang kondisi hari ini ada proyeksi yang negatif terhadap pertumbuhan China, jadi mata uang negara-negara yang punya kaitan dengan China yang besar termasuk Indonesia ya melemah," ujar Bambang di kantor wapres, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (2/3/).
Namun apapun penyebabnya, pelemahan nilai tukar Rupiah akan berdampak langsung pada masyarakat kecil. Harga tempe yang merupakan santapan masyarakat akan naik menyusul pelemahan nilai tukar.
Ketua Asosiasi Tempe, Aip Syaefudin mengakui harga tempe dalam negeri saat ini belum ada kenaikan. Namun, melihat pelemahan nilai tukar, harga tempe segera naik sekitar Rp 500 - Rp 1000 per kilogram.
Aip mengakui pihaknya sangat khawatir jika sudah memasuki kondisi nilai tukar Rupiah melemah. Alasannya, dampaknya bisa langsung dirasakan oleh para pengusaha tempe dan masyarakat kecil.
"Sekarang lagi kami sedang bingung, karena dolar keadaanya seperti ini makanya kita khawatir harga kedelai naik terus nanti harga tempe atau tahu berapa jadinya? Kemungkinan jika keadaan rupiah terus melemah maka pertengahan minggu ini bisa naik," ujarnya ketika dihubungi merdeka.com, Jakarta, Senin (2/3).
Kenaikan harga tempe tidak bisa dihindari karena Indonesia masih mengimpor kedelai. Hampir semua pembuat tempe terpaksa menaikkan harga jual agar tidak mengalami kerugian. "Sekarang masih baru efeknya karena kan juga baru kondisinya seperti ini. Mungkin ketahuan harga tempe akan naik atau tidak minggu depan atau akhir minggu ini," jelas dia.
Aip memastikan, nantinya jika harga tempe mengalami kenaikan tentu tidak semua wilayah. Masing-masing daerah mengalami harga yang berbeda-beda. "Tergantung daerahnya, di Jabodetabek sekitar Rp 1500-9000 per kg, contoh kalau di Padang bisa Rp 11.000 per kg," tutupnya.
Baca juga:
Jokowi pamer ekonomi baik tapi Rupiah anjlok, beras mahal & BBM naik
Wapres Jusuf Kalla: Bagus Rupiah melemah, bisa tingkatkan ekspor
1 dolar dekati Rp 13.000, Menko Sofyan sebut tak seperti krisis 1998
Dolar naik, jangan kaget kalau ukuran tempe jadi lebih kecil
Agus Marto: Tidak usah khawatir Rupiah dekati Rp 13.000/USD
Nilai tukar Rupiah dekati Rp 13.000, BPS sebut baik untuk ekspor