Rupiah bergerak melemah ke level Rp 13.652 per USD
Rupiah dibuka di level Rp 13.627 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.587 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) kembali melemah di perdagangan hari ini, Senin (30/5). Rupiah dibuka di level Rp 13.627 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.587 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah terus melemah di jam awal perdagangan. Tercatat, saat ini Rupiah berada di level Rp 13.652 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Menteri Keuangan Bambang, Brodjonegoro mengatakan, setidaknya ada dua faktor yang membuat Rupiah bergerak melemah. Pertama adalah spekulasi bahwa bank sentral Amerika Serikat akan kembali menaikkan suku bunga pada Juni nanti.
"Satu memang ada spekulasi bahwa The Fed mungkin menaikkan tingkat bunga sekitar Juni atau Juli. Naiknya 2 kali dalam setahun ini. Itu yang menjadi kemungkinan bahan spekulasi," ucap Bambang di Jakarta, Minggu (29/5).
Kenaikan suku bunga The Fed akan menarik dolar keluar dari negara berkembang sehingga nilai tukar akan melemah.
Faktor kedua yang menyebabkan Rupiah melemah adalah karena tingginya kebutuhan dalam negeri. "Karena perusahaan asing bayar dividen pasti ada kebutuhan dolar."
Menkeu membantah kalau pelemahan USD terjadi karena maraknya dana asing keluar dari Indonesia. "Itu (yang di bursa saham) biasa keluar masuk," tutupnya.
Baca juga:
Menkeu beberkan alasan Rupiah melemah hingga Rp 13.700 per USD
Selain suku bunga The Fed, ini penyebab nilai tukar Rupiah melemah
Optimalkan Bandara Kualanamu, AP II gandeng GVK Airports asal India
Ekonom ini tak yakin tax amnesty bisa pulangkan dana ke Indonesia
Menkeu Bambang harap UU Pengampunan Pajak bisa diterapkan awal Juli
Pemerintah Jokowi diingatkan jangan pasang target ekonomi ketinggian
Investor kecewa pertumbuhan ekonomi tak sesuai ekspektasi