Rupiah bergerak stabil di Rp 13.200-an per USD
Rupiah sempat menyentuh level di Rp 13.246 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak stabil di level Rp 13.200-an per USD. Rupiah dibuka di level Rp 13.236 per USD atau menguat tipis dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.242 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah sempat menyentuh level di Rp 13.246 per USD dan kemudian kembali menguat ke 13.230 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara mengatakan, naik turunnya kurs Rupiah masih dalam batas normal dan sesuai pergerakan mata uang dunia. "Perkembangan dua hari ini tidak ada yang perlu dikhawatirkan normal-normal saja," kata Mirza di Gedung BI, Jakarta, Kamis (25/8).
Pelemahan Rupiah, lanjutnya, juga dipengaruhi faktor pengumuman penetapan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed). Rencananya The Fed akan mengeluarkan pernyataan posisi suku bunga pada September.
"Biasanya kalau mau mendekati rapat dewan gubernur Amerika biasanya ada statement FOMC, ada statement beberapa yang kemarin, bisa saja naik di November atau di Desember. Kalau menurut saya hal yang wajar," ucapnya.
Mirza menyadari pengumuman The Fed juga dijadikan momentum bagi pelaku pasar keuangan untuk meraup cuan lewat transaksi harian. "Namanya pasar keuangan kan berusaha mencari berita untuk teman-teman di pasar keuangan bisa jual dan beli," jelasnya.
Baca juga:
Serikat pekerja PGN tolak holding BUMN energi
Bos BI sebut UMKM jadi salah satu penggerak ekonomi RI
Wisuda 476 taruna STP, Menteri Susi ambil 5 lulusan terbaik
Bos BI sebut pariwisata daerah bisa tingkatkan ekonomi RI
Asosiasi nilai Indonesia kalah dari Malaysia soal waralaba lokal
Sri Mulyani: Apakah Indonesia krisis? Tidak sama sekali!
Genjot ekspor, Selandia Baru diminta bebaskan bea masuk produk RI