Rupiah bergerak stagnan di level Rp 13.500-an per USD
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) masih belum beranjak dari level Rp 13.500-an per USD. Pagi ini, Rupiah dibuka di Rp 13.503 per USD atau menguat tipis dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.507 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) masih belum beranjak dari level Rp 13.500-an per USD. Pagi ini, Rupiah dibuka di Rp 13.503 per USD atau menguat tipis dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.507 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah bergerak stagnan usai pembukaan. Tercatat, nilai tukar sempat melemah ke level Rp 13.514 per USD 30 menit setelah pembukaan. Kemudian, Rupiah kembali menguat dan cenderung stagnan di level Rp 13.501 per USD, dan saat ini Rupiah berada di Rp 13.507 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat mata uang Rupiah mengalami apresiasi terhadap tiga mata uang asing pada September 2017. Ketiga mata uang tersebut adalah mata uang Dolar Australia, Yen Jepang dan Euro Uni Eropa.
"Bulan September, mata uang Rupiah terapresiasi terhadap tiga mata uang yaitu Dolar Australia, Yen Jepang dan Euro," ujar Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Senin (16/10).
Sementara itu, terhadap Dolar Amerika mata uang garuda mengalami depresiasi sebesar 0,23 persen. Level terendah rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap Dolar Amerika terjadi pada minggu keempat September 2017 yang mencapai Rp 13.352,92 per Dolar Amerika.
"Sedangkan menurut provinsi, level terendah kurs tengah terjadi di Provinsi Sulawesi Utara yang mencapai Rp 13.430,50 per Dolar Amerika pada minggu keempat September 2017," jelas Suhariyanto.
Baca juga:
Wapres JK tekankan teknologi adalah kunci wujudkan mimpi swasembada
Harga minyak dunia stabil di tengah gejolak di Timur Tengah
Luhut klaim pembangunan jalan tol paling banyak dilakukan di pemerintahan Jokowi-JK
Di pertemuan IMF-Bank Dunia, OJK beri dukungan program global anti-serangan siber
Presiden Jokowi tantang pesantren mampu kembangkan bisnis
5 Jurus jitu bisa cepat kaya walaupun punya gaji UMP
3 Tahun Jokowi-JK, sektor pariwisata sumbang PDB tertinggi di ASEAN