Rupiah bergerak stagnan di level Rp 14.393 per USD
Rupiah dibuka di Rp 14.393 per USD atau sedikit melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.378 per USD. Rupiah terus bergerak melemah usai pembukaan. Tercatat, nilai tukar menyentuh level Rp 14.399 per USD pada pukul 10.55 WIB.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) masih belum mampu meninggalkan level Rp 14.000-an per USD. Pagi tadi, Rupiah dibuka di Rp 14.393 per USD atau sedikit melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.378 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah terus bergerak melemah usai pembukaan. Tercatat, nilai tukar menyentuh level Rp 14.399 per USD pada pukul 10.55 WIB.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan nilai tukar Rupiah yang masih betah di level Rp 14.000 per USD dikarenakan adanya kebijakan Amerika Serikat yang menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR).
Meski demikian, Luhut mengaku tidak khawatir akan dampak pelemahan Rupiah ini, sebab dampak dari kenaikan suku bunga AS sendiri juga dirasakan oleh negara-negara lain, bukan hanya Indonesia saja. Sehingga, yang terpenting adalah bagaimana caranya inflasi tetap terjaga.
"Inflasi kita bagus utang kita lebih kecil tahun ini dari pada tahun lalu. Nah rupiah kenapa? Karena adanya tekanan dari Amerika dengan dia meningkatkan The Fed kemudian juga pengangguran mereka turun drastis tapi inflasi dia naik sehingga dia harus menaikkan suku bunga dia maka dampaknya terhadap dolar," ujarnya di Gedung Bappenas, Jakarta, Kamis (11/7).
Diketahui, Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah di perdagangan hari ini, Kamis (12/7). Pagi tadi, Rupiah dibuka di Rp 14.415 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.385 per USD.
Baca juga:
Rupiah tak beranjak dari level Rp 14.370 per USD
Rupiah tembus Rp 14.441 per USD, ini kata Menko Luhut
Waspadai dampak lemahnya nilai tukar Rupiah terhadap komponen pembangkit listrik
Rupiah kembali terkapar ke level Rp 14.441 per USD
BI yakin nilai tukar Rupiah masih terkendali
Menteri Enggar soal harga telur ayam naik: Akibat pelemahan Rupiah