Rupiah dibuka melemah 15 poin ke level Rp 13.739 per USD
Pelemahan Rupiah didorong oleh penguatan dolar AS beberapa waktu belakangan ini.
Laju pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika (USD) kembali melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (22/10). Rupiah dibuka melemah 15 poin ke level Rp 13.739 dari posisi penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.724 per USD.
Sementara kurs tengah Bank Indonesia kemarin, Rupiah merosot ke posisi Rp 13.696 dari hari sebelumnya Rp 13.634 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan, perdagangan kemarin Rupiah melemah bersama mata uang lainnya di Asia. Pelemahan tersebut terdorong oleh penguatan dolar AS jelang pertemuan petinggi European Central Bank (ECB) yang akan disusul pertemuan Federal Open Market Committee minggu berikutnya.
"Isu risiko solvabilitas perusahaan BUMN China menambah tekanan pelemahan Rupiah," ucap Rangga dalam riset harian.
Walau tekanan eksternal masih cukup tinggi, Rangga melihat fokus pasar sedikit teralihkan oleh pengumuman paket kebijakan ekonomi jilid V yang akan dirilis oleh pemerintah.
(mdk/idr)