Rupiah dibuka melemah 21 poin ke level Rp 13.644 per USD
Pelemahan Rupiah tertahan sentimen penundaan kenaikan suku bunga The Fed.
Laju pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika (USD) kembali melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (28/10).
Data Bloomberg mencatat, Rupiah dibuka turun 21 poin ke level Rp 13.644 per USD dibanding posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya di Rp 13.623 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Namun seiring mulainya waktu perdagangan, pelemahan semakin mereda dan pada pukul 09.02 WIB, Rupiah berada di level Rp 13.642 per USD.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia kemarin, Rupiah menguat tipis ke posisi Rp 13.626 dari hari sebelumnya Rp 13.643 per USD.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta mengatakan, volatilitas Rupiah akan tetap tinggi dengan kecenderungan pelemahan hingga pengumuman FOMC meeting dini hari nanti.
"Penundaan kenaikan suku bunga The Fed, mungkin bisa mengoreksi sentimen pelemahan pada Rupiah. Walaupun itu hanya akan sementara hingga FOMC meeting berikutnya pada 15-16 Desember 2015," ujar Rangga dalam riset harian.
Baca juga:
Tim ekonomi Wapres tegaskan Indonesia masih kaji tawaran masuk TPP
Anak usaha Lippo Cikarang jual apartemen mewah seharga Rp 600 juta
Naik 11 peringkat, kemudahan usaha Indonesia kalah dari Malaysia
Bappenas kaji plus minus Indonesia gabung pasar bebas Amerika
Industri kreatif Indonesia terkendala masalah pemasaran