Rupiah dibuka menguat 56 poin, Rp 13.693 per USD
Penutupan kemarin Rp 13.749 per USD.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pembukaan Selasa pagi tercatat menguat 56 poin atau 0,41 persen menjadi Rp 13.693 ketimbang penutupan kemarin Rp 13.749 per USD.
Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan menurunnya laju euro, Swisfranc, dan beberapa mata uang di sekitaran Zona Euro setelah merespon musibah di Paris, memberikan sentimen negatif pada laju Rupiah. Apalagi, sebelumnya sejumlah mata uang mengalami pelemahan terhadap USD yang dimotori oleh EUR setelah merespon hasil pidato ECB yang masih mengindikasikan perlambatan yang berujung diperlukannya stimulus, sehingga membuat Rupiah masih melanjutkan pelemahannya.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
"Akan adanya penguatan laju rupiah tampaknya namun mengingat sentimen yang ada masih belum cukup mendukung untuk penguatan rupiah. Untuk itu, tetap mewaspdai dan cermati sentimen yang akan muncul seiring masih adanya potensi pelemahan lanjutan. Laju Rupiah di bawah target support 13.588. Rp 13.805-13.695 (kurs tengah BI)," ujarnya dalam riset harian, Selasa (17/11).
Bahkan adanya surplus neraca perdagangan sebesar USD1,01B tidak mampu membantu laju Rupiah keluar dari zona merah. Kemungkinan hal tersebut dikarenakan masih terjadi penurunan atas nilai ekspor dan impor dimana masing-masing turun -20,98 persen dan -27,81 persen. Terlihat, laju USD bergerak menguat terhadap EUR, GBP, NZD, JPY, CNY, CHF, dan beberapa lainnya.
(mdk/yud)