Rupiah Dibuka Menguat di level Rp 13.945 per USD
Rupiah dibuka menguat di level Rp 13.945 per USD, menguat dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.972 per USD. Rupiah langsung melemah usai pembukaan hingga sentuh level Rp 13.985, namun kemudian kembali menguat di Rp 13.970 per USD. Saat ini, Rupiah melemah tipis di level Rp 13.978 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Jumat (1/2). Pagi ini, Rupiah dibuka menguat di level Rp 13.945 per USD, menguat dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.972 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah langsung melemah usai pembukaan hingga sentuh level Rp 13.985, namun kemudian kembali menguat di Rp 13.970 per USD. Saat ini, Rupiah melemah tipis di level Rp 13.978 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
Deputi III Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Ekonomi Strategis Kantor Staf Presiden (KSP), Denni Puspa Purbasari, mengatakan penguatan Rupiah ini terjadi karena isu The Fed yang akan menahan laju kenaikan suku bunga. Ke depan, penguatan ini masih akan berlanjut.
"Iyaa, karena ekspektasi bahwa oke ekonomi AS kan kita barusan Fed mengatakan bahwa akan gradually menaikkan, akan lebih patient. Dan kita jadi tahulah aliran capital tidak mengalir ke sana," ujarnya di Hotel Mulia, Jakarta.
Puspa mengatakan, dana sebagian besar akan mulai masuk ke negara-negara berkembang. Salah satunya adalah Indonesia, sebab Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kompetisi investasi yang tinggi.
"Jadi banyak mengalir ke potensi ekonomi-ekonomi dunia. Indonesia adalah salah satu radar investor global untuk jadi sasaran dana masuk. Karena dilihat dari price earning ratio dan satunya lagi earning growth itu di Indonesia masih kompetitif. Jadi why not, kamu taruh lagi di Indonesia uangnya," tandasnya.
Baca juga:
Bank Indonesia Catat Uang Beredar Desember 2018 Tumbuh 6,3 Persen Capai Rp 5.758 T
Menguat ke Rp 13.971, KSP Optimistis Rupiah Akan Lanjut Menguat
Rupiah Menguat ke Level Rp 14.040 per USD
Ketua Komisi XI DPR Buka-bukaan Soal Nilai Tukar Rupiah Sentuh Level Rp 15.000/USD
Indef: Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Sulit Diprediksi di 2019
Rayu Investor, Bos BI Banggakan Kemampuan Indonesia Stabilisasi Rupiah