Rupiah Dibuka Menguat di level Rp 14.048 per USD
Rupiah dibuka di level Rp 14.048 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.125 per USD. Rupiah kemudian bergerak melemah usai pembukaan. Tercatat, Rupiah sempat menyentuh level Rp 14.099, namun kembali menguat dan saat ini nilai tukar berada di Rp 14.077 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Kamis (10/1). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.048 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.125 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah kemudian bergerak melemah usai pembukaan. Tercatat, Rupiah sempat menyentuh level Rp 14.099, namun kembali menguat dan saat ini nilai tukar berada di Rp 14.077 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
Sebelumnya, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira memprediksi bahwa nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) akan kembali melemah. Rupiah sebelumnya memang sempat menguat nyaris meninggalkan level Rp 14.000 per USD.
"Rupiah yang beberapa hari lalu menguat kini kembali melemah di kisaran 14.120-14.160 per USD," kata Bhima saat dihubungi Merdeka.com, Rabu (9/1).
Bhima mengungkapkan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi pelemahan tersebut. Salah satunya adalah perkembangan dari negosiasi perang dagang antara AS dengan China.
"Salah satu faktornya adalah investor menunggu perkembangan dari shutdown di AS, dan perundingan dagang AS-China. Rilis dari bank dunia yang indikasikan ekonomi tahun 2019 bakal melambat akibat perang dagang juga mempengaruhi keputusan investasi," ujarnya.
Selain itu, saat ini Indonesia tengah ramai membahas debat antar pasangan calon presiden menjelang pemilu. "Jelang debat Capres, banyak investor yang cenderung menahan masuk ke Indonesia karena khawatir ada kegaduhan dan ketidakpastian kebijakan," ujarnya.
Dia mengungkapkan pelemahan Rupiah diperkirakan akan berlanjut hingga pekan depan. "Rupiah diperkirakan melanjutkan pelemahan di 14.200-14.300 pada minggu depan," tutupnya.
Baca juga:
Rupiah Diprediksi Masih Terus Melemah Hingga Pekan Depan
5 Fakta Pergerakan Nilai Tukar Rupiah, Sempat Menguat di Pekan Awal 2019
Rupiah Hari ini Lanjutkan Penguatan, JK Sebut Imbas Investasi Asing Mulai Masuk RI
Rupiah Hari ini Terus Menguat, Pengusaha Tidak Lantas Happy
Rupiah Hari ini Terus Menguat, Menkeu Waspadai Dampak Pada Ekonomi