Rupiah Diprediksi Melemah Menanti Rilis Data Inflasi AS
Rupiah dibuka di Rp14.258 per USD, melemah tipis dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.252 per USD. Rupiah masih melemah usai pembukaan ke Rp14.260 per USD. Namun, kemudian Rupiah menguat ke posisi Rp14.243 per USD. Meski demikian, Rupiah kembali melemah dan saat ini berada di Rp14.245 per USD.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Selasa (14/9). Rupiah dibuka di Rp14.258 per USD, melemah tipis dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.252 per USD.
Mengutip data BLoomberg, Rupiah masih melemah usai pembukaan ke Rp14.260 per USD. Namun, kemudian Rupiah menguat ke posisi Rp14.243 per USD. Meski demikian, Rupiah kembali melemah dan saat ini berada di Rp14.245 per USD.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta diprediksi masih akan melemah, seiring pelaku pasar yang menanti rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).
"Nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah karena pelaku pasar mengantisipasi rilis data inflasi AS malam ini," kata Ariston saat dihubungi di Jakarta, dikutip Antara, Selasa (14/9).
Namun di sisi lain, menguatnya indeks saham Asia pagi ini menunjukkan minat pasar terhadap risiko membesar dan hal itu bisa menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS. "Ditambah banyaknya wilayah yang sudah tidak lagi PPKM 4 di Tanah Air juga bisa membantu penguatan rupiah," imbuhnya.
Jumlah kasus harian COVID-19 pada Senin (12/9) pukul 12.00 WIB bertambah 2.577 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,17 juta kasus.
Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 276 kasus sehingga totalnya mencapai 139.165 kasus. Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 12.474 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 3,93 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 99.696 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 73,31 juta orang dan vaksin dosis kedua 42,1 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin. Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi bergerak melemah ke kisaran Rp14.280 per USD dengan potensi penguatan ke kisaran Rp14.250 per USD.
Baca juga:
Rupiah Ditutup Melemah di Level Rp14.255 per USD
Tekanan Ekonomi Berkurang, Kurs Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp14.202 per USD
Kurs Rupiah Ditutup Stagnan Seiring Sikap Hati-Hati Investor
Kurs Rupiah Ditutup Melemah ke Rp14.253 per USD Dipicu Aksi Ambil Untung
Imbal Hasil Obligasi AS Naik, Rupiah Melemah ke Rp14.264 per USD
Respons Penurunan Level PPKM, Kurs Rupiah Ditutup Menguat ke Rp14.213 per USD