Rupiah ditutup melemah di level Rp 13.267 per USD
Rupiah sempat menyentuh level Rp 13.287 per USD lalu kembali menguat.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) ditutup melemah di perdagangan hari ini, Senin (29/8). Rupiah ditutup di level Rp 13.267 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.212 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah memang bergerak melemah sepanjang perdagangan. Rupiah sempat menyentuh level Rp 13.287 per USD lalu kembali menguat tipis ke Rp 13.256 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara mengatakan, naik turunnya kurs Rupiah masih dalam batas normal dan sesuai pergerakan mata uang dunia. "Perkembangan dua hari ini tidak ada yang perlu dikhawatirkan normal-normal saja," kata Mirza di Gedung BI, Jakarta, Kamis (25/8).
Pelemahan Rupiah, lanjutnya, juga dipengaruhi faktor pengumuman penetapan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed). Rencananya The Fed akan mengeluarkan pernyataan posisi suku bunga pada September.
"Biasanya kalau mau mendekati rapat dewan gubernur Amerika biasanya ada statement FOMC, ada statement beberapa yang kemarin, bisa saja naik di November atau di Desember. Kalau menurut saya hal yang wajar," ucapnya.
Mirza menyadari pengumuman The Fed juga dijadikan momentum bagi pelaku pasar keuangan untuk meraup cuan lewat transaksi harian. "Namanya pasar keuangan kan berusaha mencari berita untuk teman-teman di pasar keuangan bisa jual dan beli," jelasnya.
Baca juga:
Sidak ke Benoa, Menteri Susi temukan banyak tindak pidana perikanan
Pemerintah harapkan multiplier effect dari kemajuan industri farmasi
Pembenahan sumber daya alam solusi genjot penerimaan
Anggaran Kemendes disunat Rp 2 T, pemerintah pastikan dana desa aman
Pengusaha: Banyak pemalakan liar, orang cari kerja diminta Rp 3 juta
Pengembangan industri farmasi nasional terganjal pendanaan
BI haramkan kembalian dengan permen di swalayan dan toko modern