Rupiah Ditutup Melemah Menjadi Rp 14.492 per USD Saat Kasus Covid-19 Tembus 3,1 Juta
Nilai tukar Rupiah ditutup melemah tipis Rp14.492 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp14.473 per USD. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.480 hingga Rp14.520 per USD.
Nilai tukar Rupiah ditutup melemah tipis Rp14.492 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp14.473 per USD. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.480 hingga Rp14.520 per USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, mengacu pada jumlah masyarakat yang terkena covid-19 secara nasional terus meningkat, pemerintah wajib melakukan Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan istilah PPKM Level 4. Meski banyak ditentang oleh berbagai pihak.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Kenapa Pejuang Rupiah harus bekerja keras? "Tidak ada di dunia ini yang diberikan kepadamu. Kamu harus keluar dan mendapatkannya! Tidak ada yang mengatakan itu akan mudah, tetapi kerja keras selalu terbayar."
"Namun apa yang di lakukan oleh pemerintah sudah mengikuti standar WHO, bahwa akibat penyebaran pandemi Covid-19 varian delta yang terus meningkat maka perlu ada pembatasan atau locdown di samping vaksinasi terus digencarkan di seluruh Indonesia," katanya, Selasa (27/7).
Sebagai informasi saja, jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air telah mencapai 3,17 juta saat ini, relatif lebih banyak dibandingkan beberapa negara di ASEAN seperti Filipina, Malaysia, Thailand, Myanmar, Vietnam, dan Singapura. Bahkan Indonesia menduduki urutan pertama total kasus tertinggi yaitu 3,1 juta kasus.
"Perpanjangan PPKM Level 4 bukan saja di perpanjang sampai tanggal 2 Agustus 2021, namun pemerintah perlu memberlakukan minimal 12 bulan atau 3 bulan, sampai dimana masyarakat sudah di vaksinasi semua sehingga masyarakat sudah bsa berdampingan dengan Covid-19. Disitulah pemerintah baru merubah PPKM dari level 4 ke level 3 dan seterusnya," jelasnya.
Kesehatan Prioritas Utama
Dalam kondisi saat ini, pemulihan kesehatan masyarakat itu harus menjadi prioritas utama. Panglima perang pandemi Covid-19 ini sebenarnya adalah sektor kesehatan bukan ekonomi dan pemerintah sudah menyadari hal tersebut, bisanya presiden Joko Widodo langsung turun tangan sebagai panglima perang pandemi Covid-19 varian delta.
Guna untuk menopang PPKM Level 4 maka pemerintah menambah anggaran PEN terhadap sektor kesehatan dan kembali melakukan intervensi melalui Bansos, BLT, tunjangan untuk karyawan yang bergaji dibawah UMP serta tunjangan lainnya.
"Selain itu guna untuk mensuksekan program vaksinasi, maka Presiden Joko widodo juga terus melakukan blusukan ke berbagai wilayah guna mensosialisasikan agar masyarakat segera di vaksinasi agar bisa membantu program pemerintah," tandasnya.
(mdk/bim)