Rupiah Ditutup Menguat ke Rp14.358 per USD Jelang Rilis Data Inflasi AS
Rupiah menguat 41 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp14.358 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.399 per USD.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat. Rupiah menguat 41 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp14.358 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.399 per USD.
"Untuk faktor eksternal, dolar AS agak melemah dengan pelaku pasar menantikan data inflasi AS besok," kata analis DC Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, dikutip Antara, Rabu (9/2).
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
Sementara dari domestik, Lukman menilai ekspektasi dari harga batubara yang mencapai level tertinggi dalam empat bulan, masih akan menopang rupiah dalam beberapa waktu ke depan. "Walau data tadi pagi melihat penurunan pada cadangan devisa Indonesia, namun saya kira akan kembali naik ke depannya," imbuhnya.
Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2022 tetap tinggi, yakni sebesar USD141,3 miliar. Meski begitu, angka cadangan devisa tersebut menurun dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2021 sebesar USD144,9 miliar.
BI menyatakan, penurunan posisi cadangan devisa pada Januari 2022 antara lain dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan berkurangnya penempatan valuta asing (valas) perbankan di BI.
Kendati demikian, pelaku pasar akan terus mencermati eskalasi jumlah kasus positif COVID-19 di dalam negeri. Jumlah kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 di Tanah Air pada Selasa (8/2) kemarin mencapai 37.492 kasus sehingga total kasus mencapai 4,58 juta kasus. Khusus untuk kasus positif varian Omicron telah mencapai 4.119 kasus.
"Ini masih akan membebani rupiah," kata Lukman.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.374 per USD. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.357 hingga Rp14.387 per USD. Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu menguat ke posisi Rp14.366 per USD dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.385 per USD.
Baca juga:
Dibayangi Kenaikan Suku Bunga The Fed, Rupiah Melemah di Rp14.399 per USD
Tenaga Kerja AS Meningkat Bikin Rupiah Melemah ke Rp14.393 per USD
Rupiah Ditutup Melemah Tipis di Rp14.383 per USD
Rupiah Diprediksi Melemah Dipicu Kekhawatiran Inflasi
Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.378 per USD
Kurs Rupiah Ditutup Menguat Ditopang Optimisme Pemulihan Ekonomi Global