Rupiah Ditutup Menguat Tipis di Rp14.346 per USD
Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat terbatas direntang Rp14.330 hingga Rp14.370 per USD.
Nilai tukar Rupiah menguat tipis di level Rp14.346 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp14.347 per USD. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat terbatas direntang Rp14.330 hingga Rp14.370 per USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, pasar terus memantau perkembangan tentang tarif pajak pertambahan nilai (PPN) yang akan diberlakukan mulai bulan depan. Sedangkan PPN naik menjadi 11 persen yang sebelumnya sebesar 10 persen.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
"Kenaikan PPN ini pun mendapat penolakan dari banyak kalangan termasuk pengusaha. Sebab, saat ini adalah masa pemulihan ekonomi yang tak seharusnya dibarengi dengan kenaikan PPN," ujar Ibrahim dalam riset harian, Jakarta, Rabu (23/3).
Pemerintah menekankan tidak akan ada penundaan PPN. Sebab, uang pajak dibutuhkan untuk membantu masyarakat terutama dalam pandemi Covid-19 seperti memberikan berbagai bantuan sosial (bansos).
Alasan pemerintah, Indonesia masih memiliki ruang untuk menaikkan PPN. Sebab, rata-rata PPN di dunia sebesar 15 persen dan Indonesia baru 10 persen saja sehingga diputuskan untuk menaikkan tarif PPN menjadi 11 persen.
"Oleh karenanya, meski banyak pihak yang merasa ini bukan waktu yang tepat namun menurut pemerintah harus dilakukan saat ini. Sebab, perekonomian sudah mulai pulih dan APBN yang sebelumnya sudah bekerja begitu keras harus kembali disehatkan," jelasnya.
Selain itu, kenaikan PPN tidak bisa hanya dilihat dalam jangka pendek. Sebab, ini dilakukan guna membangun Indonesia yang makin kuat ke depannya. Dengan demikian, maka kenaikan PPN bukan untuk makin menyusahkan masyarakat. Namun untuk membangun masa depan yang akan dinikmati oleh masyarakat juga.
Baca juga:
Rupiah Menguat Dibayangi Proyeksi Kebijakan Agresif The Fed
Pernyataan Gubernur The Fed yang Agresif Buat Dolar AS Perkasa Sore Ini
Pelemahan Rupiah Diklaim Lebih Baik Dibanding Thailand dan Malaysia
Rupiah Ditutup Menguat Tipis Rp14.336 per USD
Rupiah Berfluktuatif Dipengaruhi Ekspektasi Kesepakatan Damai Rusia-Ukraina
Pelaku Pasar Fokus ke Ukraina, Kurs Rupiah Ditutup Melemah ke Rp14.340 per USD