Rupiah masih betah di level Rp 15.200-an per USD
Rupiah pagi ini dibuka di Rp 15.198 per USD atau melemah tipis dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 15.187 per USD. Rupiah terus bergerak melemah usai pembukaan hingga sentuh level 15.213. Dan saat ini Rupiah berada di level Rp 15.212 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah di perdagangan hari ini, Selasa (23/10). Rupiah pagi ini dibuka di Rp 15.198 per USD atau melemah tipis dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 15.187 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah terus bergerak melemah usai pembukaan hingga sentuh level 15.213. Dan saat ini Rupiah berada di level Rp 15.212 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah menyepakati usulan asumsi dasar ekonomi makro 2019 untuk Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019.
Dalam usulan asumsi dasar ekonomi makro tersebut, indikator yang berubah dari RAPBN yang diajukan sebelumnya adalah nilai tukar. Di mana, nilai tukar berubah menjadi Rp 15.000 per USD dari RAPBN sebelumnya sebesar Rp 14.400 per USD.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengatakan dengan adanya perubahan nilai tukar maka pendapatan negara akan mengalami peningkatan sebesar Rp 10,3 triliun. "Perubahan nilai tukar akan menyebabkan pendapatan negara meningkat Rp 10,3 triliun," kata dia, di Ruang Rapat Badan Anggaran DPR RI, Jakarta, Rabu (17/10).
Total kenaikan Rp 10,3 triliun tersebut, kata dia, berasal dari kenaikan PPh Migas sebesar Rp 2,2 triliun dan kenaikan PNBP sebesar Rp 8,1 triliun.
Kenaikan PNBP sebesar Rp 8,1 triliun berasal dari PNBP sumber daya alam (SDA) migas yang mengalami kenaikan Rp 6,2 triliun dan SDA non migas akan mendapatkan kenaikan karena adanya perubahan kurs sebesar Rp 1 triliun.
Baca juga:
Pra studi kelaikan kereta sedang Jakarta-Surabaya masuk tahap akhir
November 2018, KRL Maja-Rangkasbitung sudah gunakan jalur ganda
Data BPS catat produksi beras sepanjang 2018 capai 32,4 juta ton
2019, Pengusaha kecil Indonesia dapat pembinaan dari Alibaba
Penjelasan Menhub Budi soal program tol laut di 4 tahun Jokowi-JK