Rupiah masih tak beranjak dari level Rp 13.000-an per USD
Rupiah sempat menguat usai pembukaan ke level Rp 13.036 per USD lalu kembali melemah ke Rp 13.057 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Jumat (14/10). Rupiah dibuka di level Rp 13.069 atau menguat tipis dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.073 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah sempat menguat usai pembukaan ke level Rp 13.036 per USD. Sesaat kemudian, Rupiah kembali melemah ke level Rp 13.057 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
Pada minggu lalu, Rupiah tercatat terus menguat dan meninggalkan level Rp 13.000 per USD. Direktur Eksekutif Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati mengatakan, salah satu faktor atau sentimen positif pergerakan Rupiah adalah banyaknya dana asing masuk ke Indonesia. Dana ini masuk melalui Tax Amnesty maupun investasi.
"Ada capital inflow (aliran dana masuk) salah satunya dari Tax Amnesty dan angka Foreign Direct Investment juga naik," ucap Enny saat dihubungi merdeka.com di Jakarta.
Menurut Enny, jumlah valuta asing dalam negeri saat ini meningkat sehingga Rupiah menguat karena tingginya suplai. "Rupiah itu kan demand dan suplai juga."
Enny berharap, pemerintah bisa menjaga momentum penguatan Rupiah dengan menahan dana yang masuk ke dalam negeri. Jangan sampai dana tersebut kabur dan membuat nilai tukar Rupiah kembali melemah.
"Ini momentum penguatan, pemerintah harus menjaga ini agar penguatan tadi tidak sementara. Pemerintah harus menjaga agar dana yang masuk tadi jangan spekulatif atau gampang keluar," tutupnya.
Baca juga:
Ini kendala bakal dihadapi DJP kejar pajak selebgram dkk
Pengamat: Daripada sang artis, tarik dulu pajak instagram Cs
Nasib artis hingga selebgram jadi incaran Ditjen Pajak
CITA: Keluarga Soeharto simpan uang di Swiss dan belum pulang ke RI
Pengusaha: Ada investor tak jadi ke Indonesia karena harga gas mahal