Rupiah masih terus melemah, sentuh level Rp 13.179 per USD
Rupiah bergerak melemah sepanjang perdagangan.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah sepanjang perdagangan hari ini, Jumat (19/8). Padahal, Rupiah dibuka di Rp 13.117 per USD atau menguat tipis dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.120 per USD.
Mengutip data Bloomberg, usai pembukaan Rupiah langsung melemah. Nilai tukar Rupiah menyentuh level tertingginya di Rp 13.179 per USD yaitu pukul 14.45 WIB.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Nilai tukar USD terhadap mata uang utama lainnya hari ini bergerak melemah. Investor percaya bahwa kemungkinan kenaikan suku bunga September menjadi lebih rendah setelah rilis risalah 'dovish' untuk pertemuan Federal Reserve pada Juli.
Pelemahan nilai tukar USD membuat harga minyak bergairah. Dolar yang melemah membuat minyak dalam denominasi dolar lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September naik USD 1,43 menjadi menetap di USD 48,22 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober, patokan global, naik USD 1,04 menjadi ditutup pada USD 50,89 per barel di London ICE Futures Exchange.
Harga minyak terus menguat pada Kamis dengan minyak Brent menembus tingkat psikologis USD 50 per barel, setelah data menunjukkan stok minyak mentah AS lebih rendah. Penutupan pertama di atas USD 50 dalam hampir dua bulan.
Baca juga:
Dukung Asian Games, PDAM Palembang bangun 3 penampung air bersih
18,9 juta usaha di RI masih kategori PKL dan pedagang keliling
Pesan Sri Mulyani buat rakyat punya tabungan tapi belum lapor SPT
Hingga Agustus 2016, penerbitan sukuk RI mencapai Rp 153,1 T
Kinerja Freeport turun, ketimpangan kaya-miskin Papua ikut menyempit
BPS nilai kartu 'sakti' Jokowi kurangi tingkat ketimpangan penduduk
Ini 6 penyebab ketimpangan kaya-miskin Indonesia menyempit