Rupiah Menguat Dipicu Sentimen Kemenangan Jokowi-Ma'ruf versi Quick Count
Rupiah menguat setelah hasil hitung cepat (quick count) pada pemilihan presiden (pilpres) pada 17 April 2019 menunjukkan kemenangan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak menguat di perdagangan hari ini, Kamis (18/4). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.002 per USD atau menguat dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.085 per USD.
Rupiah menguat setelah hasil hitung cepat (quick count) pada pemilihan presiden (pilpres) pada 17 April 2019 menunjukkan kemenangan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah sedikit melemah usai pembukaan. Tercatat, nilai tukar saat ini berada di Rp 14.010 per USD.
"Kemenangan ini sudah difaktorkan oleh pasar, namun demikian pasar akan merespons positif kemenangan ini walaupun hanya temporer," kata ekonom Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih di Jakarta.
Pesta demokrasi Indonesia telah berakhir pada 17 April 2019 kemarin dan hasil hitung cepat mencatat kemenangan untuk pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dengan kisaran kemenangan mencapai 53 persen-56 persen atas pasangan calon nomor 02 yaitu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dengan hasil itung cepat tersebut diperkirakan Joko Widodo akan melanjutkan kembali pemerintahan untuk lima tahun mendatang. Menurut Lana, belum ada perubahan signifikan dari perencanaan ekonomi dalam lima tahun ke depan, tetapi kemungkinan fokus kebijakan tidak lagi berat pada pembangunan infrastruktur.
Pada masa kampanye dijanjikan akan ada insentif pra-kerja yang bertujuan untuk memberi kesempatan pengangguran mendapatkan pelatihan kerja. Bantuan sosial juga diperbesar untuk kartu Indonesia pintar untuk kuliah.
"Ada potensi penguatan Rupiah menuju kisaran Rp 13.950 sampai Rp 14.000 per USD," kata Lana.
Baca juga:
Hari Ini, Rupiah Menguat Sentuh Level Rp 14.065 per USD
Ekonom: Pemilu Tidak Berdampak Pada Rupiah, Investasi dan Pasar Saham
Rupiah Melemah Tipis ke Level Rp 14.150 per USD
Rupiah Melemah ke Level Rp 14.152 per USD
Pertumbuhan Ekonomi Dunia Turun, Bagaimana Dampaknya ke Indonesia?