Rupiah menguat kembali ke level Rp 12.000-an per USD
Mengutip data Bloomberg, Rupiah sedikit menguat saat pembukaan, yaitu menyentuh level Rp 12.988 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak menguat di perdagangan hari ini, Rabu (26/10). Rupiah dibuka di level Rp 12.997 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.005 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah sedikit menguat saat pembukaan, yaitu menyentuh level Rp 12.988 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
Bank Indonesia mencatat, pergerakan nilai tukar Rupiah selama Oktober 2016 mengalami penguatan terhadap USD. Secara rata-rata, mata uang Garuda terapresiasi 0,41 persen atau di kisaran Rp 13.110 per USD.
"Penguatan itu berlanjut, dan di minggu ketiga Oktober Rp 13.005 per USD," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara.
Tirta menjelaskan, dari faktor internal penguatan Rupiah didorong mulai membaiknya perekonomian domestik, seiring dengan terjaganya stabilitas makro ekonomi nasional.
Sementara dari faktor global, lanjut Tirta, kepastian bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang akan menaikkan tingkat suku pada Desember mendatang, memberikan angin positif bagi pasar keuangan.
"Ke depan kami akan tetap jaga stabilitas kurs rupiah, sesuai dengan fundamentalnya," ungkap Tirta.
Baca juga:
DPR akan evaluasi kinerja Ditjen Bea Cukai
Bos BI optimis ekonomi RI tahun depan tumbuh lebih dari 5,1 persen
Sri Mulyani sebut postur anggaran 2017 cermin ekonomi RI tahun depan
Ini strategi pemerintah tekan utang meningkat tahun depan
Banggar restui RAPBN 2017 untuk mendapat pengesahan di paripurna
4 Solusi Bank Dunia agar pertumbuhan ekonomi RI tinggi
Sri Mulyani sebut Tax Amnesty bukan jebakan untuk taat pajak