Rupiah merosot hingga sentuh level Rp 14.036 per USD, pemerintah harus lakukan ini
"Pemerintah disarankan untuk memperkuat kinerja ekonomi domestik. Pulihkan kepercayaan investor, jaga stabilitas harga baik bahan bakar minyak (BBM), listrik maupun harga pangan jelang Ramadan sehingga konsumsi rumah tangga yang berperan 56 persen terhadap PDB bisa pulih."
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) kini terus merosot hingga menyentuh level Rp 14.036 per USD pada pagi hari ini. Melemahnya nilai tukar Rupiah tersebut diprediksi akan terus berlanjut dalam beberapa waktu ke depan.
Direktur Utama Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPN) sekaligus pelaku pasar modal, Ratih Rachmawati menilai pelemahan nilai tukar tidak cukup berdampak besar bagi perusahaan.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
"Kebetulan bank kami bukan bank devisa, karena bukan bank devisa tentu saya rasa hal ini tidak ada pengaruhnya ya dengan BTPN sebagai industri perbankan" tuturnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (08/5/2018).
Sementara itu, ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira menilai banyak yang harus dilakukan pemerintah terkait pelemahan nilai tukar, terutama dalam kaitannya menjaga fundamental perekonomian.
"Pemerintah disarankan untuk memperkuat kinerja ekonomi domestik. Pulihkan kepercayaan investor, jaga stabilitas harga baik bahan bakar minyak (BBM), listrik maupun harga pangan jelang Ramadan sehingga konsumsi rumah tangga yang berperan 56 persen terhadap PDB bisa pulih," tuturnya kepada Liputan6.com hari ini.
"Pengusaha terutama yang memiliki Utang Luar Negeri diharapkan untuk melakukan lindung nilai (hedging). Perusahaan yang bersiap membagikan dividen perlu mempersiapkan pasokan dolar untuk memitigasi ke depannya kurs dolar semakin mahal," tambah Bhima.
Tak hanya itu, Bhima juga mengungkapkan Bank Indonesia (BI) tidak bisa secara terus-menerus bergantung pada cadangan devisa (Cadev) yang ada. Mengingat hal ini justru hanya akan membahayakan perekonomian Indonesia ke depannya.
"Bank Indonesia tidak bisa andalkan cadev sebagai satu-satunya instrumen untuk stabilitas nilai tukar, jka kondisi mendesak BI bisa naikkan suku bunga acuan 25-50 basis point (bps). Karena kalau terus menerus cadev berkurang bisa berbahaya bagi perekonomian," ujarnya.
Bhima menilai hal tersebut disebabkan Indonesia merupakan salah satu negara yang terendah dalam hal rasio cadev di Asia Tenggara.
"Di Asia Tenggara misalnya rasio cadev terhadap PDB Indonesia salah satu yang terendah yakni 14 persen. Filipina saja sudah 28 persen, dan Thailand 58 persen. Cadev menentukan kekuatan moneter suatu negara," tandas Bhima.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Wapres JK usul penerapan ganjil genap tol dan pembatasan sepeda motor saat mudik
Bank Mandiri beri kredit bunga 7 persen untuk 1.000 UMKM rekanan GrabFood
Rupiah diprediksi belum berhenti melemah usai pertumbuhan RI kuartal I 5,06 persen
Resmi melantai di bursa, saham BTPN Syariah naik 23,08 persen
Strategi Menteri Sri Mulyani jaga Rupiah agar tak melemah makin dalam