Rupiah merosot ke Rp 15.100-an per USD, pengusaha masih tahan harga produk
Pelemahan Rupiah ini nampaknya membuat sejumlah pengusaha harus memutar strategi bisnisnya, terutama yang masih menggunakan bahan baku impor.
Nilai tukar Rupiah terus mengalami pelemahan. Bahkan, saat ini kura tengah Bank Indonesia (JISDOR) berada di Rp 15.133 per USD, sementara kemarin di 15.088 per USD.
Pelemahan Rupiah ini nampaknya membuat sejumlah pengusaha harus memutar strategi bisnisnya, terutama yang masih menggunakan bahan baku impor.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), Adhi S Lukman mengungkapkan, dalam menghadapi pelemahan nilai tukar Rupiah ini, mayoritas pengusaha besar masih bisa menahannya.
"Terus terang saya nanya perusahaan menengah besar rata-rata mereka belum naikkan harga dengan harapan supaya penjualan tidak turun, kalau turun lebih berat lagi. Mereka biasanya punya strategi jangka panjang," kata dia di Jakarta, Kamis (4/10).
Dijelaskannya, memang sebagai konsekuensi menahan harga ini, margin keuntungan yang diterima para pengusaha ini menyusut. Untuk itu, mereka masih berharap penguatan Rupiah ini bisa kembali terjadi dan stabil.
Selain itu, pengusaha saat ini dihadapkan dengan tingkat konsumsi akhir tahun yang biasanya mengalami peningkatan. Sehingga resiko kenaikan harga hanya akan menjadi bumerang bagi pengusaha itu sendiri.
Adhi mengaku, yang saat ini sudah terkena dampak adalah para pengusaha menengah ke bawah seperti UMKM. Sejumlah produk UMKM mayoritas sudah mengalami kenaikan. Hal ini dikarenakan mayoritas tak memiliki strategi jangka panjang.
"Terutama bahan baku terigu. Terigu itu sudah naik 10 persen. Bayangkan mereka bikin kue yang terigunya 70 persen, pasti naik. Apalagi mereka tidak punya strategi jangka panjang, hanya mereka beli segini dan harus jual untung," pungkasnya.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Terus merosot, Rupiah sentuh level Rp 15.156 per USD
Membongkar penyebab terkaparnya Rupiah ke level Rp 15.000 terendah sejak krisis 1998
Bos BI soal Rupiah tembus Rp 15.000: Ini bukan kiamat bagi Indonesia
Pemerintah siapkan diskon PPh untuk bunga DHE yang dibawa kembali ke RI
Adaro sepakat ubah pembayaran transaksi USD 1,7 M per tahun menjadi Rupiah