Rupiah sentuh 14.000 per USD, SBY-Boediono ikut disalahkan
Pemerintah SBY seharusnya mencari kebijakan strategis ketika kondisi Rupiah telah melampaui batas psikologis.
Makin lemahnya kondisi Rupiah karena pemerintah tidak dapat menjaga stabilitas mata uang sejak 2008. Saat ini Rupiah berada di level Rp 8.000 per USD.
Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati ikut menyalahkan pemerintahan SBY-Boediono atas anjloknya nilai tukar Rupiah yang kini menyentuh Rp 14.000 per USD. Pemerintah SBY dinilai terlalu pasif saat Rupiah perlahan mulai anjlok.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Kapan Try Sutrisno menjadi ajudan Presiden Soeharto? Berkat rekam jejaknya di bidang militer, pada tahun 1974 Try terpilih menjadi ajudan Presiden Soeharto.
-
Kenapa SBY memberi lukisan kepada Prabowo? "Ini Pak Prabowo keyakinan saya atas pemipin kita mendatang, atas harapan saya, dan juga doa kita semua agar Pak Prabowo kokoh kuat seperti batu karang ini memajukan Indonesia, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menegakkan hukum dan keadilan, dan tugas-tugas lain yang diemban oleh beliau nanti. Semoga berkenan," imbuh SBY.
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Kapan Titiek Soeharto menjenguk Prabowo Subianto? Dalam keterangan unggahan beberapa potret yang dibagikan, terungkap jika momen tersebut berlangsung pada Senin (1/7) kemarin.
"Fluktuasi soal nilai tukar, ketika tidak ada policy respons, maka rupiah kian anjlok. Kalau pemerintah aware sejak 2009, sejak krisis 2008 di atas Rp 8.000 per USD, ketika itu pemerintah tidak peka atas batas psikologis yang terjadi," ujar Enny kepada wartawan di Kantor Indef, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (24/8).
Menurut Enny, telah terjadi pembiaran sejak 2008. Pemerintah SBY seharusnya mencari kebijakan strategis ketika kondisi Rupiah telah melampaui batas psikologis pasar.
"Kalau misalnya Rp 10.000 per USD, seharusnya semakin mendorong fokus industri impor dan hilirisasi, maka bisa seperti posisi China, ketika masih ketergantungan sama impor dan komoditas, ketika itu mengalami depresiasi nilai tukar, itu yg membuat jadi momok menakutkan," tuturnya.
Sebelumnya, kalangan dunia usaha juga menyoroti hal serupa. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Haryadi Sukamdani menuturkan, semakin terpuruknya nilai tukar Rupiah sudah diperkirakan sejak lama. Sebelum Jokowi-JK memimpin negeri ini.
"Kita sudah bisa memperkirakan terjadi seperti ini. Ini terjadi sudah jauh-jauh hari. Bahkan pada pemerintahan Pak SBY sudah terlihat. Tetapi kita tidak punya langkah untuk antisipasi," ujar dia kepada merdeka.com.
(mdk/noe)