Saat Bos OJK Curhat Sulit Eksekusi Kebijakan
Keberhasilan implementasinya bergantung pada kerjasama yang erat antara.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menegaskan pentingnya peran OJK dalam meluncurkan berbagai roadmap yang bertujuan untuk memperkuat sektor keuangan Indonesia, termasuk dalam bidang pembiayaan modal ventura, keuangan mikro, dan Peer-to-Peer (P2P) lending.
Roadmap ini menjadi landasan strategis untuk pengembangan industri jasa keuangan pada pembiayaan dan penguatan sektor mikro yang diharapkan dapat mendorong inklusi keuangan serta pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
Salah satunya yang terbaru, OJK meluncurkan roadmap pegembangan dan penguatan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) 2024-2028, pada Senin (25/11/).
Peluncuran ini menyusul berbagai peraturan yang mendukungnya, seperti peraturan untuk perusahaan modal ventura, P2P lending.
Dalam hal ini, sudah ada 12 peraturan yang telah dibahas, dua di antaranya sudah diundangkan, termasuk peraturan terkait perusahaan modal ventura dan bulion.
Hal ini menciptakan landasan hukum yang solid untuk sektor keuangan mikro dan memastikan bahwa platform pengaturan dan pengawasan telah dirumuskan dengan jelas.
Pentingnya Kerjasama antar Lembaga
Namun, tantangan terbesar dari roadmap tersebut adalah implementasi dari kebijakan-kebijakan ini. "The devil is in the details" menjadi prinsip penting dalam memastikan bahwa semua kebijakan dapat dijalankan dengan baik.
Meski landasan hukum dan pengaturan sudah jelas, keberhasilan implementasinya bergantung pada kerjasama yang erat antara OJK, lembaga keuangan, serta para stakeholders terkait.
"Memang seperti biasa persoalan utama adalah pada implementasi dan pelaksanaannya. Jadi, bahasa inggrisnya selalu the devil is in the implementation gitu lag atau in the detail dalam bentuk implementasinya," kata Mahendra dalam peluncuran roadmap Pengembangan dan Penguatan LKM 2024-2028, di Jakarta, Senin (25/11).
OJK juga menyoroti pentingnya pengembangan ekosistem yang mendukung sektor keuangan mikro. Keberhasilan sektor keuangan mikro tidak hanya bergantung pada lembaga-lembaga keuangan mikro itu sendiri, tetapi juga pada sektor riil dan sektor jasa lainnya yang berperan sebagai ekosistem pendukung.
Oleh karena itu, OJK mendorong agar lembaga-lembaga keuangan mikro dapat menjadi bagian dari ekosistem ekonomi mikro yang lebih besar di Indonesia, yang melibatkan penguatan sektor riil dan sektor jasa keuangan.
"Pada gilirannya lembaga keuangan mikro adalah menjadi subsistem dari ekosistem sektor mikro itu. Karena hal itu bisa berjalan baik apabila ekosistem dari sektor mikro itu sendiri baik di sektor riilnya maupun di sektor jasa termasuk jasa keuangan memang tumbuh dengan solid di Indonesia," pungkasnya.