Said Abdullah Sebut Tantangan Ekonomi Global Berat Setelah Trump Jadi Presiden AS Lagi
Said menyebut Trump akan menaikan bea masuk ke AS, di mana kebijakan tersebut akan berdampak ke negara-negara yang selama ini menjadi mitra.
Ketua Badan Anggaran DPR RI, MH Said Abdullah, menyebutkan tantangan ekonomi Indonesia di dunia internasional akan lebih berat begitu Donald Trump yang baru saja memenangkan Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) mulai kembali menjabat. Said menyebut Trump akan menaikan bea masuk ke AS, di mana kebijakan tersebut akan berdampak ke negara-negara yang selama ini menjadi mitra.
"Berat tantangannya kalau Trump kembali memimpin global," kata Said Abdullah, dikutip dari instagramnya, Jumat (15/11/2024).
- Kebijakan Donald Trump Bakal Buat Biaya Hidup di Amerika Serikat Melonjak Tajam
- Kemenangan Trump Picu Perang Dagang Hebat, Ekonomi Dunia di Ujung Tanduk
- Donald Trump Terpilih Kembali Menjadi Presiden Amerika, Ekonomi Indonesia Terancam
- Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS Bikin Masa Depan Ekonomi Indonesia Terancam Suram
Said menyebut dengan menaikkan bea masuk ini, AS akan mengalami deglobalisasi sehingga masyarakatnya akan merasakan dampak inflasi yang tinggi. Sementara warganya selama ini sudah terbiasa dengan globalisasi.
Sementara itu dampak ke Indonesia dinilai Said adalah karena Trump akan menaikkan bea masuk sangat tinggi kepada negara yang menjadi kompetitornya yakni Cina yakni mencapai 200 persen. Sehingga Cina diprediksi Said akan mencari tujuan lain untuk menjadi perioritas ekspornya. Dan Indonesia menjadi sasaran empuk bagi Cina lantaran hubungan kedua negara selama satu dekade terakhir cukup baik.
"Karena ketika itu terjadi maka Cina akan memgalihkan pasar ekspornya. Cina akan melirik Indonesia. Indonesia akan kebanjiran barang-barang impor dari Cina," ujar Said.
Ketua DPP PDIP itu menyarankan pemerintah segera memperkuat Antidumping sehingga produk-produk dalam negeri tetap kompetitif di tengah gempuran produk asing.