Samudera Indonesia siapkan Rp 2,8 T untuk investasi di 4 anak usaha
PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) mengejar prioritas untuk sejumlah investasinya pada 2018. Total, sebanyak USD 200 juta atau sekitar Rp 2,876 triliun dianggarkan untuk investasi di empat lini usaha, yakni Samudera Shipping, Samudera Ports, Samudera Logistics, dan Samudera Property.
PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) mengejar prioritas untuk sejumlah investasinya pada 2018. Total, sebanyak USD 200 juta atau sekitar Rp 2,876 triliun dianggarkan untuk investasi di empat lini usaha, yakni Samudera Shipping, Samudera Ports, Samudera Logistics, dan Samudera Property.
Direktur Utama Samudera Indonesia, Masli Mulia, mengatakan bahwa Samudera Shipping mendapatkan porsi anggaran terbesar sebanyak 50 persen dari total investasi, atau Rp 1,439 triliun (USD 100 juta). Lini usaha tersebut akan melakukan investasi penambahan dan peremajaan armada yang mencakup kapal peti kemas, bulk carrier dan tanker.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Bagaimana cara meminimalisir risiko investasi saham? Risiko selalu ada, tapi investor pemula bisa meminimalisir risikonya dengan melakukan riset terlebih dulu.
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Bagaimana cara memulai investasi bagi pemula? Untuk itu, kegiatan investasi harus dilakukan dengan dana khusus. Terlebih lagi bagi para pemula yang masih belum memahami cara kerja investasi.
"Kita pada Kuartal I 2018 telah menerima dua kapal peti kemas baru. Total biayanya sebesar USD 17 juta (sekitar Rp 244 miliar)," jelasnya di The Energy Building, Jakarta, Kamis (28/6).
Terkait Samudera Ports yang mencakup unit usaha terminal dan bongkar muat (stevedoring) di berbagai pelabuhan di Indonesia, dia menambahkan, bakal mendapatkan alokasi anggaran sebesar USD 60 juta (Rp 863 miliar) atau sekitar 30 persen dari total anggaran investasi. Dia menyebutkan, jumlah tersebut akan dipakai untuk pengembangan terminal yang ada maupun investasi di pelabuhan atau terminal baru.
Masli menyatakan, industri ini sendiri akan banyak dikembangkan di kawasan Timur Indonesia. Itu sesuai dengan misi pemerintah, yang mensinyalir Wilayah Timur Indonesia masih kekurangan layanan pelayaran logistik.
Untuk lini usaha Samudera Logistics, akan diberikan porsi sebesar 15 persen atau USD 30 juta (Rp 431 miliar). Masli memaparkan, pada Kuartal I 2018 telah dilakukan akuisisi PT Adib Cold Logistics (ACL Cold Chain Logistics) dengan nilai USD 8 juta (Rp 115 miliar). Akuisisi ini dilakukan bersama dengan mitra JWD Logistics dari Thailand.
Bisnis depo peti kemas juga mendapatkan prioritas investasi sebesar USD 13 juta yang digunakan untuk ekspansi kapasitas di Tanah Air dan Asia Tenggara. "Samudera Logistics juga melakukan ekspansi bisnis pergudangan yang berlokasi di Indonesia dan Malaysia, serta penambahan armada truk dan alat berat untuk kegiatan project logistics," ungkap Masli.
Sementara itu, dia melanjutkan, Samudera Property akan menggunakan anggaran investasi yang terbilang lebih kecil, yakni sebesar USD 10 juta yang digunakan untuk meningkatkan utilisasi aset properti di beberapa lokasi. "Itu untuk lebih meningkatkan aset properti yang sudah kita miliki. Ini belum termasuk kemungkinan untuk mengambil aset-aset yang baru," pungkas dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Tips agar investasi saham tetap untung di musim Pilkada Serentak
Catatkan laba Rp 550 miliar, MDIA sebar dividen Rp 2,80 per saham
Laba BRI Syariah meroket 85,16 persen pada Mei 2018
Kuartal-I 2018, VIVA bukukan pendapatan Rp 625,6 miliar
5 Sekuritas siap selenggarakan pendidikan pasar modal daring
Raup laba Rp 1,3 triliun, SCMA sebar dividen 2017 Rp 75 per saham
Ini kata bos OJK soal penunjukan Inarno Djajadi sebagai dirut anyar BEI