Sanksi dicabut, Iran siap kerja sama bidang nuklir dengan Indonesia
Duta Besar Iran untuk Indonesia telah menemui Jusuf Kalla terkait hal ini.
Iran kini telah lepas dari sanksi ekonomi setelah enam negara Barat dipimpin Amerika Serikat berhasil menuntaskan perjanjian terkait teknologi nuklir. Hasilnya, Iran diizinkan memiliki teknologi nuklir untuk tujuan damai.
Kini Iran siap menjalin kerja sama dengan Indonesia di bidang teknologi nuklir. "Secara keseluruhan, Republik Islam Iran siap bekerja sama dengan negara-negara sahabatnya untuk membagikan pengalaman di bidang teknologi canggih sesuai dengan peraturan internasional," kata Duta Besar Iran untuk Indonesia Valiollah Mohammadi seperti dilansir Antara, Jakarta, Kamis (30/7).
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.
Mohammadi telah menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla. "Saya mendengarkan pendapat Bapak Wapres Kalla yang mendukung kesepakatan tersebut dan juga beliau menyampaikan bahwa dengan kesepakatan itu semoga dapat mendorong kerja sama antara dua negara," kata dia.
Sementara itu, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan Sekretariat Wakil Presiden, Dewi Fortuna Anwar menambahkan Wapres Kalla menyampaikan apresiasi atas kesepakatan DK PBB atas nuklir Iran tersebut.
Wapres juga berharap persoalan sanksi Iran dapat segera diselesaikan sehingga hubungan kerja sama Iran dengan negara lain dapat terwujud.
"Pak Wapres tadi mengucapkan selamat dan merasa senang bahwa masalah nuklir ini bisa disepakati dan mudah-mudahan masalah sanksi Iran itu bisa diselesaikan cepat, karena itu menjadi kendala bagi hubungan bisnis Iran dengan negara-negara lain," kata Dewi Fortuna Anwar.
Dalam waktu dekat akan ada delegasi dari Iran terkait bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) canggih, yang di antaranya membahas mengenai nuklir untuk tujuan perdamaian.
Baca juga:
Dubes Iran bertemu Wapres JK bahas kerjasama bilateral
Amerika siap 'perang' dengan Iran dalam menjual minyak bumi
Israel gencar melobi AS, bisakah perjanjian nuklir Iran batal?
Dicabutnya sanksi nuklir Iran guncang ekonomi Rusia & Arab Saudi
Arab Saudi tak suka Iran diizinkan punya teknologi nuklir
Salaman dengan pria, perempuan ini dituntut di pengadilan
Ulama Iran sebut perempuan bakal sakit perut jika tidak berjilbab