SBY naikkan harga BBM karena tekanan lembaga asing?
Berbagai lembaga internasional selalu menganjurkan pemerintah untuk mengurangi subsidi dengan alasan memberatkan APBN.
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sudah dipastikan akan dilakukan dalam waktu dekat. Disebut-sebut, pemerintah akan mengumumkan kenaikan harga BBM besok malam.
Pengamat ekonomi dari Indonesia for Global Justice (IGJ) Salamudin Daeng menilai, ada tiga faktor yang mendorong pemerintah mengurangi subsidi BBM.
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Apa yang ditemukan B.M. Diah di tempat sampah? Disitulah insting B.M. Diah sebagai seorang jurnalis bekerja. Ia diam-diam memungut kertas draf naskah proklamasi itu dari tempat sampah.
-
Bagaimana cara pemerintah menghemat BBM? Luhut meyakini, dengan pengetatan penerima subsidi, pemerintah dapat menghemat BBM mulai 17 Agustus 2024, sehingga dapat mengurangi jumlah penyaluran subsidi kepada orang yang tidak berhak.
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Dimana pengecekan stok BBM dan elpiji dilakukan? Pengecekan tersebut dilakukan di SPBU simpang PT Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida dan agen elpiji, PT Tendano.
-
Apa yang dilakukan BNI untuk memperkuat penetrasi di segmen UMKM? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk optimistis dapat terus mendorong PT Bank Hibank Indonesia untuk dapat memperkuat penetrasi di segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui solusi digital.
Pertama, komitmen rezim Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menghapuskan seluruh subsidi, termasuk sektor energi yang telah disepakati melalui berbagai perundingan internasional seperti World Trade Center (WTO), Asia Pacific Economic Cooperation (APEC), United Nation Framework Convention on Climate Change (UNECCC) dan ASEAN.
"Tahun ini Indonesia jadi tuan rumah dua pertemuan besar, APEC dan WTO. Kedua pertemuan ini bagaimana mendorong negara menghapus seluruh subsidi BBM, walaupun APEC di Surabaya dikatakan penghapusan secara bertahap tapi tak jelas berapa?," ujar Salamudin dalam diskusi publik GMKN bertajuk 'Jika tata kelola Migas dibenahi harga BBM tidak harus tinggi' di Jakarta, Kamis (20/6).
Faktor kedua, lanjut Salamudin, tekanan utang luar negeri dari berbagai lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank yang berulang kali menganjurkan pemerintah untuk mengurangi subsidi yang selama ini dinilai sudah terlalu memberatkan anggaran.
Faktor ketiga, pengeluaran pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang lebih difokuskan pada pembiayaan rutin dan tidak boleh mendistorsi sistem pasar.