Sebanyak 5.000 ekor sapi ikut asuransi, klaim mencapai Rp 10 juta
Sapi yang diasuransikan berada di sentra peternakan dan dipelihara secara intensif dengan sistem kandang.
Kementerian Pertanian (Kementan) menganggarkan dana subsidi untuk membayar premi asuransi 5.000 ekor indukan sapi produktif. Asuransi diperlukan untuk mengalihkan risiko kerugian usaha akibat kematian atau kehilangan.
"Besaran premi asuransinya Rp 200 ribu per ekor, tapi peternak hanya membayar premi Rp 40.000/ekor, sisanya Rp 160.000 dibayar pemerintah," kata Kepala Bidang Budi Daya dan Pengembangan Ternak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB, Iskandar Zulkarnain, seperti ditulis Antara Mataram, Kamis (1/9).
-
Apa yang menjadi ciri khas bumbu krengsengan daging sapi? Seperti disebutkan di atas, bumbu krengsengan daging yang menjadi ciri khas pada hidangan ini adalah penggunaan petis udang.
-
Apa perbedaan utama antara daging sapi dan daging kambing? Kedua jenis daging ini menawarkan berbagai keunggulan nutrisi yang unik, serta perbedaan dalam hal kandungan lemak, tekstur, dan aroma.
-
Kenapa Jambal Roti harganya lebih mahal dari daging sapi? Mahalnya harga ikan asin Jambal Roti ini juga terkait proses pengasinannya yang terbilang lama, dan rasanya yang lezat dengan tingginya peminat.
-
Apa perbedaan utama antara lemak daging sapi dan daging kambing? Serat pada daging sapi halus dan memperlihatkan garis-garis lemak yang mencolok. Lemaknya cenderung berwarna putih kekuningan. Sebaliknya, lemak pada daging kambing lebih berstruktur halus dengan warna putih.
-
Kapan daging sapi sebaiknya dibersihkan? Sebaiknya, daging hanya dibersihkan ketika akan dimasak.
-
Kapan sebaiknya daging sapi diolah? Daging sapi termasuk bagian dari diet yang sehat.
Program asuransi indukan sapi produktif tersebut melibatkan PT Jasindo. Sebanyak 5.000 ekor indukan sapi produktif yang diasuransikan milik peternak yang tersebar di 10 kabupaten/kota di NTB.
"Sapi yang diasuransikan berada di sentra peternakan dan dipelihara secara intensif dengan sistem kandang, tidak dilepas liar," ujarnya.
Kementan memprogramkan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) karena usaha peternakan sapi memiliki risiko kematian, di antaranya diakibatkan kecelakaan, bencana alam termasuk wabah penyakit. Program AUTS tersebut sejalan dengan Undang-Undang Nomor 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40/Permentan/SR.230/7/2015 tentang Fasilitas Asuransi Pertanian.
Dengan adanya AUTS, maka peternak yang mengalami kerugian akibat usaha budi daya ternaknya, akan mendapat dana ganti rugi asuransi yang dapat digunakan sebagai modal melanjutkan usaha.
"Program asuransi ini baru dimulai tahun ini dengan besaran premi Rp 200.000 per ekor, mudahan tahun depan bisa lebih rendah lagi," ujarnya.
Jangka waktu pertanggungan asuransi sapi sebesar Rp 10 juta per ekor, yakni selama satu tahun sejak premi mulai dibayarkan.
Jika dalam masa kontrak terjadi kematian atau kehilangan, peternak bisa mengajukan klaim kepada perusahaan asuransi dengan membuat laporan yang disertai keterangan petugas teknis yang sudah ditetapkan oleh dinas.
"Nanti setelah laporan masuk, perusahaan asuransi melakukan pemeriksaan terhadap laporan. Kalau sudah sah maka klaim dicairkan dalam waktu 14 hari kerja," kata Iskandar.
Baca juga:
Presiden Jokowi dorong ternak kambing penuhi protein hewani
Mendag: Yang miliki stok daging lepas saja, kita akan guyur 10 ton
Mentan isyaratkan negara pemasok sapi ke Indonesia bakal bertambah
Indonesia bakal impor daging dari Meksiko, Argentina dan Spanyol
Harga daging sapi lokal tembus Rp 150.000, impor cuma Rp 100.000/Kg
Jelang Idul Adha, harga kambing naik hingga Rp 500.000/ekor
Mendag beberkan penyebab masyarakat tak suka daging beku impor