Selandia Baru bidik usaha peternakan sapi
Selain peternakan Indonesia menawarkan proyek pengemasan daging sapi dan panas bumi.
Pengusaha Selandia Baru membidik usaha sektor peternakan di dalam negeri. Salah satu yang akan dikembangkan adalah peternakan dan pengemasan sapi. Saat ini negara pasifik tersebut memiliki 30 juta sapi dan 40 juta biribiri.
"Rencananya tahun ini mereka mau investasi sapi di Indonesia. Bukan hanya peternakan tapi kemasannya juga," kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan di Jakarta, Senin (16/4). Para pengusaha Selandia Baru juga berminat berinvestasi di sektor panas bumi.
Gita mengatakan perdagangan Indonesia dan Selandia Baru saat ini hanya mencapai USD 1,1 miliar atau 1 persen dari produk domestik bruto (PDB). "Ini masih sedikit sekali. Indonesia perlu meningkatkan perdagangan di sektor makanan, minuman, penerbangan dan pendidikan," katanya.
Dihadapan Perdana Menteri Selandia Baru, Menteri Gita memaparkan profil ekonomi Indonesia yang terus mengalami perbaikan dan memberikan iklim kondusif untuk berinvestasi. Namun, investasi didominasi di wilayah Jawa. "Dengan jumlah penduduk 240 juta kami ingin berhubungan baik dengan dunia global," ujarnya.
Dia merinci, pada 2009 hanya 18 persen investasi di luar Jawa. Di 2010 meningkat jadi 33 persen dan 2011 menjadi 44 persen. "Ini menunjukkan ada peningkatan baik. Pertumbuhan investasi mencapai 25 persen per tahun," jelasnya.