Sempat Menguat, Rupiah Kembali Melemah di Rp 14.163 per USD
Rupiah dibuka di level Rp 14.136 per USD atau menguat tipis dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.140 per USD. Rupiah terjun bebas usai pembukaan hingga sentuh level Rp 14.163, namun kembali menguat dan saat ini berada di Rp 14.157 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah di perdagangan hari ini, Jumat (22/3). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.136 per USD atau menguat tipis dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.140 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah terjun bebas usai pembukaan hingga sentuh level Rp 14.163, namun kembali menguat dan saat ini berada di Rp 14.157 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mencatat nilai Tukar Rupiah mengalami apresiasi atau menguat terhadap Dolar AS (USD) sebesar 1,05 persen hingga 19 Maret 2019. Penguatan tersebut sejalan kinerja sektor eksternal yang membaik.
"Hingga 19 Maret 2019, Rupiah menguat 1,05 persen secara point to point dan 0,85 persen secara rerata," kata dia, di kantornya, Kamis (21/3).
Selain itu, dia mengatakan bahwa penguatan tersebut juga didukung oleh aliran masuk modal asing yang besar ke pasar keuangan domestik. Tercatat, aliran masuk modal asing sampai dengan Februari 2019 mencapai USD 6,3 miliar.
"Aliran masuk modal asing terutama terjadi di pasar Surat Berharga Negara, sedangkan pasar saham mencatat aliran keluar," ujarnya.
Ke depan, Perry optimis Rupiah akan tetap berada dalam tren menguat dan stabil terhadap USD sejalan prospek sektor eksternal yang membaik.
"BI nilai tukar Rupiah akan bergerak stabil sesuai dengan nilai fundamentalnya dengan mekanisme pasar yang tetap terjaga dengan baik. Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar dan memperkuat pembiayaan domestik, BI terus mengakselerasi pendalaman pasar keuangan, khususnya di pasar uang dan valas," tutupnya.
Baca juga:
Per 19 Maret 2019, Rupiah Menguat 1,05 Persen
Rupiah Kembali Menguat ke Level Rp 14.094 per USD
Tepis Hoaks Palu Arit di Uang Rupiah, Misbakhun Ajak BI Masuk Kampus
Nilai Tukar Rupiah Menguat Tipis di Level Rp 14.245 per USD
Rupiah Terus Melemah Sentuh Level Rp 14.315 per USD
Chatib Basri Beberkan 3 Hal yang Mempengaruhi Kurs Rupiah