Sepanjang 2018, Kinerja Ekonomi Global Alami Perlambatan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, apabila melihat indeks perdagangan manufaktur di tingkat global maupun dari Batlic Dry Indeks semua menunjukkan ke arah bawah dalam artian ada penurunan. Penurunan ini pun terjadi terutama pada semester kedua dan kuartal terakhir 2018.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan bahwa kinerja ekonomi global sepanjang 2018 telah mengalami perlambatan. Hal ini dapat dilihat dari turunnya permintaan global dan beberapa harga komoditas ditingkat dunia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, apabila melihat indeks perdagangan manufaktur di tingkat global maupun dari Batlic Dry Indeks semua menunjukkan ke arah bawah dalam artian ada penurunan. Penurunan ini pun terjadi terutama pada semester kedua dan kuartal terakhir 2018.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Kapan Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
"Ini juga berimbas pada harga komoditas yang cenderung mengalami penurunan," kata Sri Mulyani saat ditemui di Kantornya, Jakarta, seperti ditulis Kamis (3/1).
Sri Mulyani mengatakan, penurunan harga komoditas ditingkat global disebabkan perdagangan internasional yang juga mengalami perlambatan. Sehingga, beberapa komoditas pun mengalami penurunan.
"Harga minyak mentah WTI US Texas turun 26 persen dari harga tertinggi yang pernah dicapai di 2018. Mineral logam turun 2,4 persen batubara 7,2 persen, komoditas pangan 4,87 persen," imbuhnya.
Di samping itu, pertumbuhan ekonomi dunia, sepanjang 2018 juga tengah menhalami perlambatan. Hal ini hampir dirasakan oleh seluruh negara-negara berkembang kecuali Amerika Serikat (AS). "Yang paling kelihatan tentu bahwa dunia terkena imbas dari normalisasi kebijakan moneter AS, dan ketidakpastian dari perdagangan global akibat masih belum pastinya hubungan dagang antara AS dan Thingkok," katanya.
Sri Mulyani mengatakan, meski berbagai tekanan dari eksternal cukup berat pada 2018, namun pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup terjaga. Salah satunya dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang berada di atas lima persen.
"Ini sesuatu yang sangat positif. Di bawah tekanan global, namun momentum peetumbuhan ekonomi Indonesia masih mengalami momentum pertumbuhan yang cukup kuat. Kuartal per kuartal dalam tiga tahun terakhir menunjukkan konsumsi rumah tangga masih relatif terjaga, tumbuh di atas 5 persen sepanjang 2018. Ini jauh lebih baik dibanding 2017 maupun 2016 yang beberapa kuartal mengalami penurunan di bawah 5 persen," pungkasnya.
Baca juga:
SKK Migas Sebut Blok Masela Memasuki Kajian Teknik
Pemerintah Masih Godok Rencana Pembentukan Bank BUMN Syariah
Genjot Penggunaan Produk Lokal, Kemenperin Berdayakan IKM Logam di Ceper
Bos Bappenas Lantik Direktur Eksekutif dan Direktur KNKS
Sri Mulyani Jadi Menteri Keuangan Terbaik 2019 Versi The Banker