Sepanjang Tahun 2023 Volume Produksi PT BUMI Meningkat, Ini Pemicunya
Batu bara tetap masih menjadi komoditas utama ekspor Indonesia.
Batu bara tetap masih menjadi komoditas utama ekspor Indonesia.
Volume Produksi Tambang BUMI Meningkat Sepanjang 2023, Ternyata Ini Pemicunya
PT Bumi Resources Tbk, (BUMI) dalam rapat umum pemegang saham, menyampaikan jumlah produksi sepanjang tahun 2023 mengalami peningkatan. Tren ini terjadi dipicu penyerapan terbesar di pasar domestik diikuti ekspor ke China dan India.
Presiden Direktur BUMI, Adika Nugara Bakrie mengatakan, di tengah gejolak perekonomian dunia yang masih belum sepenuhnya pulih serta berbagai dinamika yang mempengaruhi industri pertambangan, batu bara tetap masih menjadi komoditas utama ekspor Indonesia, menjadi penopang penting pertumbuhan ekonomi tanah air, serta mendukung ketahanan energi nasional.
Perubahan iklim drastis, kebijakan suku bunga tinggi, serta penurunan harga merupakan beberapa contoh faktor yang menyebabkan permintaan batu bara mengalami tekanan selama 2023. Kendati demikian, produksi batu bara nasional pada tahun 2023 mencapai 775,2 juta ton jauh melebihi target yang ditetapkan sebelumnya yaitu sebesar 694,5 juta ton.
BUMI bersama entitas anak usahanya, PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia memberikan kontribusi produksi sebesar total 77,8 juta ton batu bara selama 2023 atau bertambah dari tahun sebelumnya, yakni 71,9 juta ton pada 2022.
Perjalanan BUMI sebagai salah satu pemain utama industri pertambangan tanah air yang pada 26 Juni lalu memasuki tahun ke-51 memastikan seluruh kegiatan usaha dijalankan dalam koridor hukum yang berlaku dengan menghormati dan memenuhi hak seluruh pemangku kepentingan.
Mengedepankan prinsip efisiensi, melalui strategi kebijakan dan solusi yang praktis, BUMI juga terus melakukan efisiensi biaya secara konsisten, meningkatkan produktivitas, menyelaraskan strategi dan kinerja entitas anak usaha, serta menyempurnakan penggunaan digitalisasi hingga level operasional.
“Kami berupaya mempertahankan kelangsungan usaha perseroan dan memetakan rencana-rencana realistis untuk dilakukan di tahun-tahun mendatang, sehingga mampu memperkuat kinerja, baik secara operasional maupun finansial. Perseroan selalu memastikan kegiatan usaha dikelola secara tepat sasaran, transparan, dan berfungsi optimal dengan menerapkan praktik-praktik Good Corporate Governance (GCG) yang terintegrasi dengan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG),” tegas Adika.
“Dengan fondasi bisnis dan infrastruktur keuangan yang semakin kuat kami optimis Perseroan dapat meraih pertumbuhan yang positif dan membanggakan di masa yang mendatang,” pungkasnya.