Sepanjang Tahun 2024, Pertamina International Shipping Tambah 100 Armada Tanker
Pertamina International Shipping telah mengangkut lebih dari 161 miliar liter energi berupa BBM dan LPG.
PT Pertamina International Shipping (PIS) berhasil melakukan pencapaian dalam memastikan aliran energi terus berjalan tanpa hambatan, menghubungkan pulau-pulau di nusantara, menjadikan lautan Indonesia sebagai jalur energi yang menggerakkan perekonomian bangsa.
CEO PIS, Yoki Firnandi mengatakan pihaknya terus membuktikan perannya sebagai motor utama angkutan energi nasional melalui berbagai pencapaian monumental. Salah satunya adalah capaian di mana Pertamina Group kini berhasil memiliki lebih dari 100 armada tanker milik.
- Pertamina Wanti-Wanti Kondisi Suriah Bisa Ganggu Distribusi Minyak
- Pertamina Internasional Shipping Angkut 71,6 Juta KL di Awal Tahun, Distribusikan BBM ke Pelosok Daerah
- Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara
- Pertamina: Indonesia Tak Bergantung BBM dari Timur Tengah
Yoki menjelaskan sebagai urat nadi virtual energi nasional, PIS mengangkut lebih dari 161 miliar liter energi berupa BBM dan LPG dalam setahun dengan total 20.000 kali pengangkutan dari timur hingga barat Indonesia.
"Kelancaran distribusi energi juga tak lepas dari 402 kapal pendukung PT Pertamina Trans Kontinental (PTK). Secara keseluruhan, PIS mengelola lebih dari 700 armada kapal, dengan 106 kapal milik yang diawaki sekitar 10.000 pelaut andal," kata Yoki dalam keterangannya, Rabu (25/12).
Untuk meningkatkan keandalan dalam angkutan energi nasional dan ekspansi bisnis, PIS menambah 11 armada tanker selama 2024. Meliputi tanker-tanker pengangkut gas raksasa, termasuk 4 kapal VLGC (Very Large Gas Carrier) yakni Pertamina Gas Tulip, Pertamina Gas Bergenia, Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia.
"Penambahan unit-unit tanker baru ini tentu membuat rata-rata usia armada kian prima. Saat ini terdapat sebanyak 419 tanker VLGC yang berlayar di seluruh dunia berusia 10,08 tahun. Dengan penambahan unit-unit baru tahun ini, PIS kini memiliki tujuh tanker VLGC dengan rerata usia 3,42 tahun," terang dia.
Tak hanya itu, pada laporan kinerja semester I 2024, PIS membukukan laba sebesar USD280,9 juta, naik 103 persen dibanding periode serupa di tahun lalu yang berada di angka UD138,5 juta.
Perolehan laba hingga Juni ini sekaligus melewati RKAP tahun 2024, yang ditargetkan mencapai USD 267,1 juta hingga akhir tahun ini.
"Kenaikan laba ini didorong oleh kenaikan pendapatan. Selama pertengahan tahun pertama ini, PIS meraup pendapatan USD 1,72 miliar. Begitu pula dengan EBITDA, yang juga tercatat naik 28 persenbdari USD 458,4 juta di semester pertama tahun lalu menjadi USD 587,5 juta," paparnya.
Pihaknya menargetkan penurunan emisi CO2 yang dihasilkan dari operasional perusahaan hingga 32 persen pada 2034. Untuk mendukung realisasi target tersebut, PIS menerapkan sejumlah inovasi khusus untuk mengurangi emisi karbon dalam seluruh lini bisnis.
Salah satu langkah utama adalah modernisasi armada, dengan menghadirkan 7 buah kapal VLGC (Very Large Gas Carrier). Kapal tanker raksasa berteknologi bahan bakar ganda (dual-fuel) ini merupakan tanker rendah emisi yang pertama di Indonesia, untuk mendorong transisi energi
"Hingga Oktober 2024 PIS telah berhasil mereduksi 41,4 kiloton CO2e, melewati target tahun ini perusahaan menargetkan 29 ktCO2," pungkasnya.