Sesuai Perkiraan Jokowi, Uni Eropa Mulai Rasakan Gejala Resesi Ekonomi
Bisnis dan konsumen di Eropa juga mulai mewaspadai pengeluaran, karena kawasan itu menuju musim dingin dengan harga energi yang sudah tinggi, serta rantai pasokan yang terganggu didorong oleh perang Rusia-Ukraina.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berulang kali mengingatkan kondisi ekonomi dunia makin tidak pasti. Bahkan tahun 2023 Jokowi mewanti-wanti kondisi dunia dalam 'awan gelap' dan badai besar segera datang.
Benar saja, saat ini tanda-tanda atau gejala resesi ekonomi di dunia kian terlihat. Tercatat adanya penurunan aktivitas bisnis di zona Euro semakin dalam pada bulan lalu. Hal ini memadamkan harapan kawasan Eropa terhindar dari resesi, menurut perusahaan penelitian ekonomi independen, Capital Economics.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana responden menilai kondisi ekonomi nasional saat ini? Ini ditandai dengan 26,0 persen masyarakat yang menilai ekonomi nasional saat ini buruk. Angka ini seimbang dengan 26,0 persen masyarakat yang mengatakan ekonomi baik. Umumnya ekonomi nasional dinilai sedang, yakni sebesar 42,4 persen, akan tetapi lebih banyak yang menilai sangat buruk daripada yang sangat baik. Dengan persentase 3,5 persen sangat buruk. Lalu hanya 1,4 persen masyarakat yang menilai kondisi ekonomi nasional sangat baik.
-
Bagaimana Rey Utami mengatasi kesulitan keuangan saat pandemi? Pada saat itu, Rey dengan berani mengambil peran sebagai karyawan di warung kuliner miliknya sendiri, tanpa merasa malu sedikit pun.
-
Apa yang dijanjikan oleh Partai Konservatif terkait masalah ekonomi di Inggris? Partai Konservatif berkampanye mengenai isu-isu ekonomi, berjanji untuk mengendalikan inflasi dan mengurangi kekuatan serikat pekerja yang mendukung pemogokan massal.
-
Kenapa penting untuk membuat anggaran yang ketat dalam menghadapi potensi krisis ekonomi? Mulailah dengan membuat anggaran yang sangat rinci untuk memantau pendapatan dan pengeluaran secara teratur. Identifikasi area di mana Anda dapat mengurangi biaya, seperti langganan yang tidak perlu atau pengeluaran makan di luar.
-
Mengapa perekonomian Israel mengalami penurunan yang drastis? Serangan Hizbullah berdampak buruk pada bisnis dan pendidikan lokal di wilayah utara. Puluhan ribu pemukim terpaksa mengungsi. “Tujuan kami untuk menguras perekonomian musuh… telah tercapai,” kata pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pada 10 Juli.
Bisnis dan konsumen di Eropa juga mulai mewaspadai pengeluaran, karena kawasan itu menuju musim dingin dengan harga energi yang sudah tinggi, serta rantai pasokan yang terganggu didorong oleh perang Rusia-Ukraina.
Indeks Manajer Pembelian (PMI) komposit akhir S&P Global untuk kawasan Eropa, turun ke level terendah dalam 20-bulan, menjadi 48,1 persen pada September 2022 dari 48,9 persen pada Agustus 2022.
"PMI zona euro terakhir untuk bulan September menunjukkan bahwa tekanan harga di kawasan itu belum mereda, bahkan ketika aktivitas tampaknya menurun," kata pengamat Jessica Hinds dari Capital Economics, dikutip dari US News, Kamis (6/10).
Ekonomi Negara Terkontraksi
"Kami pikir beberapa ekonomi di Eropa, termasuk Jerman, sudah berkontraksi dan memperkirakan zona Euro secara keseluruhan jatuh ke dalam resesi di kuartal keempat," ungkapnya.
Jajak pendapat Reuters bulan lalu mengungkapkan, ada kemungkinan 60 persen resesi di zona Euro dalam setahun, sementara jajak pendapat lain menemukan ada kemungkinan 75 persen resesi di Inggris.
Bank Sentral Eropa atau European Central Bank juga bulan lalu menaikkan suku bunga utamanya sebesar 75 basis poin yang belum pernah terjadi sebelumnya dan memastikan kenaikan lebih lanjut.
"Ke depan, komponen PMI ke depan melukiskan gambaran suram," tambah Hinds.
Reporter: Natasha Khairunisa Amani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)