Setelah Beras, Rokok Jadi Sumber Kemiskinan Masyarakat Kelas Bawah
Bagi masyarakat kalangan bawah, membeli rokok dianggap lebih penting ketimbang membelanjakan uangnya untuk membeli telur, ayam ras atau makanan bergizi lainnya.
Tingkat ketergantungan masyarakat terhadap rokok dinilai sudah mengkhawatirkan. Bagi masyarakat kalangan bawah, membeli rokok dianggap lebih penting ketimbang membelanjakan uangnya untuk membeli telur, ayam ras atau makanan bergizi lainnya.
"Orang lebih banyak membelikan uangnya untuk rokok dari pada telur, beli ayam, tahu dan makanan lainnya. Mi instan juga tidak lebih penting dibandingkan rokok. Rokok lebih penting dari semuanya," kata Ekonom Faisal Basri dalam diskusi Kenaikan Cukai Rokok: Antara Pembatasan Dampak Negatif dan Pemasukan Negara, Jakarta, Kamis (2/9).
-
Kapan Faisal Basri meninggal? Namun takdir berkata lain, Ramdan mengaku kalau sekira pukul 04.30 WIB atau waktu Subuh tadi, Faisal telah menghembuskan nafas terakhirnya, setelah melalui masa kritis pada dua hari lalu.
-
Di mana Faisal Basri dimakamkan? Sebagai informasi, nantinya pemakaman almarhum Faisal Basri akan dilakukan sekitar Ba’da Ashar dari Masjid Az Zahra, Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan.
-
Apa yang dilakukan Ridwan Kamil dan Foke di Cagar Budaya Setu Babakan? Tiba di lokasi, RK didampingi Foke langsung mengelilingi Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi dan Museum Betawi.
-
Apa saja bisnis yang dijalankan Muhammad Rofik saat ini? Kini, Rofik tidak hanya menjadi kontraktor perumahan. Ia juga memiliki sejumlah pabrik material bangunan di Kediri, mulai pabrik genteng, galvalum, hingga bata ringan. Adapun karyawannya merupakan para tetangga.
-
Apa yang dilakukan Mahfud MD bersama Faisal Basri? Momen terakhirnya bersama almarhum adalah saat dirinya masih menjabat sebagai menko polhukam. Kala itu, Faisal Basri turut terlibat dalam tim ahli dari Satgas Anti Pencucian uang yang dibentuk pemerintah.
-
Dimana Muhammad Rofik menjalankan bisnisnya? Ia berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi kurang mampu. Muhammad Rofik, pria kelahiran Kediri, Jawa Timur, membuktikan bahwa kesuksesan tak hanya ditentukan oleh tingkat pendidikan.
Faisal mengatakan, saat ini di Indonesia penyebab kemiskinan setelah beras adalah rokok. Masyarakat khususnya kalangan menengah ke bawah lebih memilih berhalusinasi lewat rokok untuk menghilangkan beban hidupnya.
"Ini mungkin orang miskin bisa menikmati delusi, berhalusinasi lewat rokok. Mitos ini harus kita selesaikan," kata dia.
Pemerintah berencana menaikkan tarif cukai rokok tahun 2022 mendatang. Hal ini dilakukan demi menekan angka konsumsi rokok, terutama pada perokok anak yang tiap tahun prevelensinya naik. Faisal menduga cara yang diambil pemerintah mengikuti banyak negara yang sukses menekan konsumsi rokok dengan menaikkan tarif cukai.
"Tarif cukai, banyak negara ditinggikan karena mereka enggak ada harga jual-jual," kata dia.
Harga Rokok Eceran
Kenaikan cukai ini dinilai mulai selaras dengan harga rokok eceran di masyarakat. "Kalau sekarang Anda lihat, harga banderol lebih tinggi dari harga eceran. Artinya, perusahaan mulai kelojotan, dia enggak berani harga eceran sesuai harga banderol," kata dia.
Sehingga secara umum, implemantasi kebijakan peningkatan tarif cukai untuk mengurangi konsumsi rokok sudah berjalan. Ke depan, Faisal berharap agar pemerintah secara konsisten menaikkan tarif cukai.
"Nah jadi ini bagus on the track jadi naikkan terus. Kalau harga jual jauh di bawah harga eceran, ini berarti efektif. Misalnya per bungkus Rp34.000 dan eceran Rp31.000. Di masa lalu harga eceran lebih tinggi dari banderol," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)