Setelah molor 27 tahun, PLTP Sarulla resmi beroperasi
"Saat ini yang dioperasikan baru unit 1, berkapasitas 110 megawatt."
Pemerintah resmi mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla secara bertahap, hari ini. Pembangunan proyek geothermal raksasa itu harus molor hingga hampir tiga dekade lantaran berbagai persoalan.
"Saat ini yang dioperasikan baru unit 1, berkapasitas 110 megawatt," kata Jonan, di Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Jumat (31/3).
-
Apa tugas utama PTPS dalam Pemilu? Tugas PTPS pemilu yaitu melakukan pencegahan dugaan pelanggaran dalam pelaksanaan pemungutan, penghitungan suara, serta penerimaan dan penyampaian laporan pelanggaran dalam Pemilu.
-
Dimana program PTSL dilakukan? Sertifikat yang diserahkan merupakan hasil dari program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang terus digencarkan di Kabupaten Kutai Kartanegara.
-
Mengapa PLN membangun PLTS di IKN Nusantara? Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara. Hal ini selaras dengan pembangunan IKN sebagai forest city yang hijau dan ramah lingkungan.
-
Siapa yang membangun PLTS di IKN Nusantara? PLTS ini dibangun melalui subholding PLN Nusantara Power (NP) bekerja sama dengan perusahaan energi asal Singapura, Sembcorp Utilities Pte. Ltd.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pengembangan PLTP Lumut Balai Unit 2? “Pertamina Geothermal Energy bekerja sama dengan tiga perusahaan dari Jepang, China, dan Indonesia, yaitu Mitsubishi Corporation, SEPCO III Electric Power Construction Co, Ltd. (SEPCO III), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. untuk mengembangkan proyek Lumut Balai Unit 2,” tutur Julfi.
-
Kapan PLTA Kracak diresmikan? Sebagian besar desain gedung pembangkit tidak diubah sejak pertama diresmikan pada 1926, dan hanya diperbarui sesuai bentuk awal.
Pada September mendatang, menurut Jonan, pihaknya bakal mengoperasikan PLTP Sarulla unit 2 berkapasitas 110 MW. Selanjutnya, pengoperasian unit 3 sebesar 110 MW pada Mei 2018.
"Jadi total hingga Lebaran tahun depan 330 MW," ujar Jonan.
Sejatinya, pembangunan PLTP Sarulla sudah dimulai pada 1990. Proyek itu harus mangkrak puluhan tahun lamanya lantaran terhambat perizinan dan birokrasi yang berbelit-belit.
Megaproyek geothermal terbesar di dunia ini dikembangkan melalui skema Kontrak Operasi Bersama (KOB) antara PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dengan Sarulla Operation Limited (SOL). Ini Sesuai amandemen kedua KOB dan Energy Sales Contract (ESC) ditandatangani pada 14 April 2013.
SOL merupakan konsorsium yang terdiri dari PT Medco Power Indonesia, Itochu Corporation dan Kyushu Electric Power (Jepang), dan Ormat International (AS).
Direktur Utama Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro menganggap wajar jika proyek PLTP Sarulla molor hingga 27 tahun. Sebab, serupa minyak bumi dan gas, eksplorasi panas juga membutuhkan waktu lama. Setidaknya, sepuluh tahun.
"Kalau memang untuk proyek seperti ini memang kami maklumi dan bukan hal yang aneh," katanya. "Misal proyek gas Senoro, kami beli tahun 2000 dan baru beroperasi di 2015. Jadi butuh 15 tahun untuk mencari sumber daya dan potensinya."
(mdk/yud)