Siapkan dana USD 1 juta selama 5 tahun, Freeport kirim 9 pemuda Papua ke AS
Melalui kerja sama dengan AMINEF ini, Freeport dapat melaksanakan komitmennya mengembangkan sumber daya manusia (SDM) Papua, salah satunya dengan cara mengirimkan para pemuda-pemudi dari Provinsi Papua dan Papua Barat untuk bergabung dengan program CCI.
Sebanyak 9 pemuda-pemudi asal Papua dan Papua Barat serta 20 pemuda-pemudi dari berbagai provinsi lain siap untuk diberangkatkan Amerika Serikat untuk mengikuti program Community College Initiative (CCI) 2018 yang diselenggarakan oleh American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF).
Keberangkatan mereka berasal dari Papua dan Papua Barat ini didukung penuh oleh PT Freeport Indonesia sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung program CCI melalui pendanaan yang mencapai USD 1 USD untuk periode 2016 hingga 2020. Para peserta akan disebar ke 10 community college di berbagai negara bagian selama dua semester (sekitar 10 bulan) untuk belajar dan bertinteraksi langsung dengan peserta lain dari berbagai negara serta masyarakat Amerika Serikat (AS) yang berada di sekeliling mereka.
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Kota Tua Jakarta dibangun? Kota ini hanya seluas 15 hektare dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa. Kemudian di tahun 1619, VOC di bawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen, Jayakarta pun dihancurkan. Setahun kemudian, kota baru bernama Batavia dibangun oleh VOC untuk menghormati Batavieren, yaitu leluhur bangsa Belanda.
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
Senior Advisor to President Director PT Freeport Indonesia, Simon Morin mengapresiasi kerja sama berkelanjutan antara Freeport dan AMINEF. Menurut Simon, melalui kerja sama dengan AMINEF ini, Freeport dapat melaksanakan komitmennya mengembangkan sumber daya manusia (SDM) Papua, salah satunya dengan cara mengirimkan para pemuda-pemudi dari Provinsi Papua dan Papua Barat untuk bergabung dengan program CCI.
"Saya bertemu dengan beberapa pemuda-pemudi Papua yang telah selesai mengikuti program ini, dan mereka menyampaikan bahwa program ini sangat bermanfaat. Program ini memberikan kesempatan bagi para pemuda-pemudi Papua untuk memperluas wawasan serta pengetahuan, dan memberikan pengalaman atas hal-hal baru yang selama ini tak mereka dapatkan di Papua," tutur Simon dikutip dari keterangannya di Jakarta, Jumat (6/7).
Dengan mengikuti program CCI, para pemuda-pemudi tersebut menjadi lebih percaya diri dan berpikiran lebih terbuka, lebih kreatif, dan disiplin dalam menjalankan pekerjaannya. Menurutnya, hal tersebut adalah modal bagi setiap orang untuk menjadi lebih baik dan memberikan manfaat bagi komunitasnya. Dalam pandangan Simon, hasil tersebut sejalan dengan tujuan Freeport untuk memajukan SDM Papua.
Sebagai putra asli Papua, Simon secara khusus memberikan pesan bagi 9 pemuda-pemudi Papua yang akan berangkat, agar dengan pengalaman yang akan didapat nanti mereka akan bisa berbuat lebih untuk Indonesia dan Papua. Simon berpesan agar para peserta dapat menyerap sebanyak-banyaknya pengalaman dan ilmu pengetahuan yang nanti akan dipakai sebagai modal untuk memajukan Indonesia serta daerah asalnya.
Salah satu penerima beasiswa asal Papua, Vicky Junaidi Meruwella, menyampaikan bahwa kesempatan yang diberikan Freeport dan AMINEF ini sangat membahagiakan. Aparatur Sipil Negara (ASN) di Badan Kepegawaian & Pengembangan SDM Pemerintah Kabupaten Kaimana ini berharap agar program beasiswa yang akan dijalaninya nanti akan memberikan manfaat bagi daerah asalnya.
"Saya akan belajar di Mesa Community College di Arizona, dan saya harap dapat memperoleh ilmu yang banyak untuk nantinya bisa membantu mengembangkan SDM Papua. Papua punya banyak sumber daya alam, tapi SDM kami harus banyak diperbaiki. Semoga dengan belajar ke Amerika kami bisa ikut memperbaiki Papua," ungkap Vicky.
Penerima beasiswa program CCI lain, Diana Mariska Yakomina Jago, yang sehari-hari bekerja di Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme & Kamoro (LPMAK), sebuah lembaga yang mengelola dana kemitraan Freeport untuk pengembangan masyarakat di Timika ini juga bercerita bahwa beasiswa program CCI ini sudah lama diimpikannya. Sejak lulus kuliah pada tahun 2015, Diana bekerja di LPMAK dan melihat pengumuman mengenai beasiswa ini. Setelah dua tahun penuh bekerja, akhirnya Diana mengajukan beasiswa ini dan dia bersyukur karena pada akhirnya bisa diterima.
Direktur Eksekutif AMINEF, Alan Feinstein, menyatakan bahwa AMINEF sangat mengapresiasi dukungan PT Freeport Indonesia dalam program ini. Alan menuturkan bahwa pada tahun 2016 Freeport telah menandatangani MoU yang memberikan dukungan untuk program CCI pada periode 2016 hingga 2020 dengan dana senilai USD 1 juta. MoU tersebut merupakan kelanjutan kolaborasi antara Freeport dan AMINEF yang telah dimulai sejak 1998 dan berlanjut hingga tahun 2015. Kolaborasi Freeport dan AMINEF fokus pada beasiswa program CCI dan ditujukan kepada para peserta dari Papua dan Papua Barat yang memenuhi kriteria.
"Freeport selama ini telah menjadi salah satu pendukung utama program CCI, sehingga memungkinkan AMINEF mengembangkan program CCI dan dapat memberangkatkan hingga 10 orang di setiap periode program dari dua provinsi, yaitu Papua dan Papua Barat. Kami juga sangat berterima kasih karena Freeport juga sangat dermawan dan telah banyak membantu dalam keseluruhan program ini, mulai dari proses rekrutmen, seleksi, hingga orientasi pra keberangkatan yang dilaksanakan hari ini (28/6), di Ancol," terang Alan.
Alan menjelaskan 9 penerima beasiswa asal Papua, bersama 20 penerima beasiswa yang lain akan berangkat pada ke Amerika Serikat di bulan Juli untuk mulai belajar di semester ganjil 2018. Selain belajar di community college yang dituju, peserta program CCI juga akan mengikuti program magang di berbagai perusahaan di AS sesuai dengan bidangnya. Mereka juga akan berkontribusi dalam kegiatan sukarela di tengah masyarakat AS sekaligus mempelajari budaya setempat.
(mdk/idr)