Sido Muncul Raih Penghargaan Bintang CSR Indonesia BESAR, Komitmen Pelestarian Lingkungan
Sebagai wujud nyata, Sido Muncul mengelola air limbah menjadi bahan bakar.
Penghargaan tentang pelestarian lingkungan yang diterima Sido Muncul bukan kali pertama. Sebelumnya, produsen jamu ini juga menuai apresiasi tinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Sido Muncul Raih Penghargaan Bintang CSR Indonesia BESAR, Komitmen Pelestarian Lingkungan
Sido Muncul Raih Penghargaan Bintang CSR Indonesia BESAR, Komitmen Pelestarian Lingkungan
Konsistensi terhadap kelestarian lingkungan, membuat PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk dianugerahi penghargaan dari La Tofi School of Sosial Responsibility. Komitmen Sido Muncul terhadap lingkungan diwujudkan dalam penetapan standar tinggi dalam pengelolaan sampah dan air limbah.
Penghargaan tentang pelestarian lingkungan yang diterima Sido Muncul bukan kali pertama. Sebelumnya, produsen jamu ini juga menuai apresiasi tinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
- Kembali Digugat Cerai Lulu Tobing, Potret Bani Mulia Bos Perusahaan Kapal yang Tajir Melintir
- Ganjar-Mahfud Bertekad Lahirkan SDM Unggul Lewat Pendidikan, Begini Caranya
- Kubu Anies soal Peluang Mahfud Pecah Suara NU di Jatim: Kita Usaha Ketuk Pintu Langit
- Perindo Usulkan TGB Jadi Cawapres Ganjar Pranowo
"Dan kalau itu kan syaratnya juga banyak, salah satunya lingkungan penggunaan energi yang hemat," kata Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat,
Rabu (25/10) malam.
Komitmen Sido Muncul dalam menjaga kelestarian lingkungan juga digerakan melalui community development, yang mana itu merupakan suatu proses masyarakat atau perusahaan mengambil tindakan kolektif terhadap isu-isu yang penting.
Irwan juga menyampaikan, dengan melakukan community development maka akan secara otomatis menuai timbal balik bagi perusahaan.
merdeka.com
"Kalau tidak mengikuti aturan tentang emisi karbon, kepedulian terhadap lingkungan, penghematan air, membangun community development, nanti 5-10 tahun lagi generasi-generasi tidak ada yang mau beli produk kami. Jadi kami mempersiapkan betul supaya perusahaan itu tetap eksis 5 tahun ke depan," jelasnya.
Sebagai wujud nyata, Sido Muncul mengelola air limbah menjadi bahan bakar. Mesin yang digunakan di pabrik memiliki kapasitas high speed yang artinya pemanasan mesin lebih cepat sehingga dapat menekan penggunaan listrik.
Terpenting, Irwan menekankan bahwa listrik yang digunakan pada pabrik Sido Muncul tidak menggunakan listrik berbasis batubara melainkan memanfaatkan panel surya hingga gas hasil pengelolaan air limbah.
"Yang sudah dilakukan kami pakai solar panel Kemudian kami bayar harga pln-nya dengan harga lebih mahal 3 persen, menggunakan mesin-mesin yang efisien yang high speed," ucapnya.
merdeka.com
Meski sudah menerapkan aktivitas bisnis ramah lingkungan, Irwan juga menyampaikan ketertarikannya untuk membangun kerjasama dengan TruClimate, sebuah perusahaan rintisan (start-up) yang fokus terhadap penghitungan emisi rumah kaca.
CEO TruClimate, Debby Reynata menjelaskan fokus kerja perusahaan yang dia pimpin yaitu membantu perusahaan-perusahaan di Indonesia menghitung emisi rumah kaca yang dihasilkan dari kegiatan bisnisnya. Langkah ini juga sebagai bentuk persiapan Indonesia untuk menekan emisi rumah kaca yang ditargetkan sebesar 30 persen di tahun 2030, hingga menjadi net zero di tahun 2060."Kita sedang bangun platform yang memudahkan perusahaan-perusahaan di Indonesia menghitung emisi karbonnya dan untuk bertransisi ke net zero," kata Debby.
Menurut Debby, upaya sebuah perusahaan yang peduli terhadap batas pengeluaran emisi rumah kaca justru akan menguntungkan perusahaan itu sendiri. Sebab, jika emisi yang dihasilkan melebihi ambang batas, perusahaan akan dibebaskan pengeluaran seperti pajak yang lebih tinggi, pembelian karbon dan sebagainya.
Berkaca pada Sido Muncul, Debby berpandangan bahwa aktivitas bisnis itu sudah masuk dalam kategori zero waste, sebab air limbah berhasil diolah menjadi sebuah energi.
"Sido Muncul, karena sudah ada limbah dia pakai lagi limbahnya jadi zero waste. Itu adalah yang sangat ideal," ucapnya.
"Apabila menjadi inovasi dia melakukan dengan cara yang lebih membuat hasilnya berlipat-lipat. Hasil inilah yang kita hitung multiplier effect," kata La Tofi.
"Isu CSR bukan sebatas sosial, tapi dia lebih ke pada isu bisnis. Orang yang melakukan. Tanggung jawab sosial adalah orang yang sadar bisnisnya harus dia kembangkan, CSR mendapatkan manfaat berkembangnya inisiattif terhadap citra perusahaan sendiri," tuturnya.
"Sido muncul sudah menuai keberkahan dari citra yang baik," imbuhnya.