Solusi perang dingin PGN-Pertagas hanya Dahlan yang tahu
"Sudah diputuskan tapi belum bisa diumumkan," ujar Dahlan.
Perang dingin antara Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Pertamina melalui Pertagas sudah diputuskan jalan keluarnya. Namun, Menteri BUMN Dahlan Iskan masih belum mau menuturkan solusinya seperti apa.
"Sudah diputuskan tapi belum bisa diumumkan," ujar Dahlan di Kedoya, Jakarta, Jumat (10/1).
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Siapa yang menjadi Dirut Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Kapan Irwansyah bergabung dengan skuad inti Persiraja? Irwansyah yang lahir pada 19 Mei 1975 ini berhasil menembus skuad inti Persiraja pada tahun 1994-1995 di Divisi Utama Liga Indonesia. Ketika dirinya berhasil lolos, usianya masih di bawah 20 tahun.
-
Kenapa Pertamina Hulu Rokan membuat lahan basah? "Kami membuat lahan basah agar air buangan bisa terkelola dengan baik sesuai standar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," katanya pada sesi 'Unlocking the Potentials of Nature Based Solutions for Adaptation and Mitigation of Climate Change' di Pavilion Indonesia pada COP-28, Jumat (1/12).
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
Ketika didesak keputusan tersebut kapan akan diungkapkan, Dahlan enggan menjawab secara pasti. "Nanti lah enggak sekarang," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Serikat Pekerja PGN Haidar menuding Dahlan Iskan sebagai pihak yang bertanggung jawab atas perseteruan ini. Sebab, Dahlan dinilai tidak becus mengurus perusahaan pelat merah.
Dia menceritakan awal perseteruan tersebut terjadi karena adanya Undang-Undang open access atau pemakaian pipa PGN secara bersama-sama. PGN merasa terbelenggu karena aturan ini menyebabkan infrastruktur pipa PGN tidak dibangun untuk dipakai bersama-sama.
"Kita tidak menolak tapi karena infrastruktur kita engga bisa. Harusnya ada infrastruktur untuk ramai-ramai," ucap Haidar ketika berbincang dengan wartawan di Jakarta, Kamis (9/1).
Menurut Haidar, kisruh aturan open access kemudian menjalar ke masalah peleburan PGN dengan Pertagas. Rencana ini disampaikan langsung oleh Dahlan. Menurut Haidar, harusnya BUMN itu fokus mengerjakan usaha masing-masing. Pertamina mengurusi minyak dan PGN mengurusi gas.
"Tapi kenapa Pertamina membuat anak usaha lari ke hilir notabene bisnisnya ke PGN. Pertamina tidak mau lagi jual gas hulu ke PGN dan sekarang lewat Pertagas. Overlapping ini tapi tidak ditengahi oleh Menteri BUMN," tambahnya.
Haidar menyebut, akuisisi PGN oleh Pertagas membutuhkan modal sangat besar yang tidak dipikirkan oleh pejabat BUMN. Dari hitungan Haidar, aksi korporasi ini membutuhkan dana Rp 140 triliun.
"Ambil PGN tidak mudah, itu market kita di pasar Rp 70 triliun, saham di publik Rp 70 triliun. Itu setidaknya Rp 140 triliun," tutupnya.
(mdk/noe)