Sri Mulyani: Ada Kemungkinan Muncul Resesi di Tahun Depan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, sejumlah negara diprediksi mengalami resesi di 2023, karena tren pelemahan pertumbuhan ekonomi sejak kuartal II-2022, akan terus terjadi hingga akhir tahun 2022.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, sejumlah negara diprediksi mengalami resesi di 2023, karena tren pelemahan pertumbuhan ekonomi sejak kuartal II-2022, akan terus terjadi hingga akhir tahun 2022.
"Tren terjadinya pelemahan sudah terlihat mulai kuartal II di berbagai negara dan akan semakin dalam pada kuartal III dan IV, sehingga prediksi mengenai pertumbuhan ekonomi tahun ini dan tahun depan termasuk kemungkinan terjadi resesi mulai muncul," ungkapnya dalam konferensi pers APBN KITA, Senin (26/9).
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Bagaimana hilirisasi mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah? Contoh tiga wilayah yang menjadi pusat industri hilirisasi SDA khususnya mineral dan logam, yaitu Sulawesi, Maluku dan Papua, serta Kalimantan, mengalami pertumbuhan ekonomi positif. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai wilayah Sulawesi yakni 6,64% (yoy), disusul Maluku dan Papua yakni 6,35% (yoy), dan Kalimantan yaitu 5,56% (yoy).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara di atas rata-rata nasional? Keberhasilan itu, lanjut politukus PDIP ini, karena pihaknya berhasil menjaga harga-harga kebutuhan tetap stabil dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi ."Kemarin juga kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat bahwa Sulut bisa menggerakkan ekonomi kreatif yang ada. Jadi bulan Agustus ini pengakuan dari pemerintah pusat bahwa apa yang kita kerjakan selama ini berdampak sangat positif bagi pembangunan Sulut."
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
Dia menjelaskan, beberapa negara mengalami pelemahan ekonomi. Misalnya, China dan Amerika Serikat yang mengalami koreksi. Ditambah Inggris dan beberapa negara lainnya yang mengalami koreksi pertumbuhan ekonomi.
Tren ini diprediksi masih berlanjut di kuartal III dan Kuartal IV tahun 2022. "Kita lihat hampir semua negara kondisi pertumbuhan kuartal II nya melemah dibanding kuartal I secara sangat ekstrem," ujarnya.
Meski demikian, dalam situasi ekonomi global yang tengah bergejolak sampai Agustus 2022, ekonomi Indonesia tumbuh positif mencapai 5,4 persen di kuartal II-2022. Dari sisi PDB, Indonesia jadi salah satu negara yang telah menyentuh 7,1 persen di atas level sebelum pandemi. Artinya, sudah ada tanda pemulihan dari dampak pandemi Covid-19.
"Negara-negara yang lebih tinggi dari kita hanya China, dan Vietnam dari ASEAN 6 dan G20, yang lain juga relatif sudah recover, tapi masih banyak yang negaranya masih pada level sama atau hanya sedikit lebih baik dari kondisi pra-pandemi,"terangnya.
Hal yang lebih buruk dihadapi oleh Meksiko dan Thailand. Di mana posisi PDB nya masih berada di bawah level sebelum pandemi.
"Bahkan Meksiko, Thailand dan Jepang, GDP levelnya hari ini masih di bawah pra-pandemi level. Artinya GDP sekarang masih lebih rendah dibandingkan tahun 2019 sebelum pandemi terjadi. Jadi artinya mereka sama sekali belum pulih," ujar dia.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
RI Terancam Resesi, Bahlil: Pertumbuhan Kuartal II Tertinggi di Antara Negara G20
Sri Mulyani Waspadai Ekonomi Global Berpotensi Resesi di Tahun Depan
Potensi Indonesia Jatuh Resesi Rendah, ini Alasannya
Ma'ruf Amin Ajak Masyarakat Bersiap Hadapi Ancaman Resesi
Menteri Bahlil Soal Kabar RI di Ujung Resesi: Itu Hoaks Besar
Ekonomi Indonesia Masih Jauh dari Resesi, Ini Buktinya