Sri Mulyani Ajak Pakar Ekonomi Islam Cari Solusi Tangani Risiko Global
Sri Mulyani mengatakan, di berbagai negara banyak yang mengalami side back dari sisi pengurangan kemiskinan dan penciptaan kesempatan kerja. Di mana sebelumnya, kedua kondisi ini sudah berhasil ditangani dengan baik dan perlahan.
Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Sri Mulyani mengajak pakar ekonomi Islam mencari solusi menekan dampak risiko global terhadap perekonomian Indonesia dan dunia. Menurutnya, saat ini dunia tengah menghadapi sejumlah guncangan yang dampaknya dirasakan oleh semua negara.
"Imbas global yang biasanya menimbulkan guncangan yang tidak mudah, bisa segara dan cepat sekali menghapus berbagai capaian kemajuan," kata Sri Mulyani dalam halal bihalal IAEI, Jakarta, Jumat (10/6).
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Apa yang menurut Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, merupakan kekuatan Indonesia? Keberagaman yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam segala bentuknya, adalah sebuah kekuatan yang harus dirangkul.
Sri Mulyani mengatakan, di berbagai negara banyak yang mengalami side back dari sisi pengurangan kemiskinan dan penciptaan kesempatan kerja. Di mana sebelumnya, kedua kondisi ini sudah berhasil ditangani dengan baik dan perlahan.
"Kami berharap para ahli ekonomi di bidang ekonomi syariah yang memiliki kemampuan analitycal di bidang makroekonomi hingga dari sisi critical thinking, untuk bisa memecahkan masalah ekonomi tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia," katanya.
Menteri Keuangan itu menegaskan, critical thinking diperlukan agar ikatan ekonomi Islam memiliki peran yang makin nyata dan terbukti bisa memberikan solusi bagi perekonomian. Meski demikian, dalam dua tahun terakhir perekonomian Indonesia berhasil dipertahankan dalam posisi positif.
"Kondisi perekonomian Indonesia dan penanganan Covid-19 relatif baik. Pertumbuhan ekonomi berhasil dipertahankan 5 persen, ini pemulihan yang sangat baik dimana situasi global semakin meningkat resikonya," tandas dia.
Baca juga:
Kemenko Perekonomian: Sampai Kini Belum Ada Solusi Tangani Krisis Pangan Imbas Perang
Setengah Negara Miskin Dunia Terancam Bangkrut Imbas Pandemi dan Perang Rusia-Ukraina
Banyak Negara Terancam Krisis Ekonomi dan Kesehatan, Bagaimana dengan Indonesia?
Kondisi Dunia di Tengah Ancaman Krisis Ekonomi Seperti Tahun 1980
Waspada, Naiknya Harga Pangan dan Energi Bisa Picu Krisis Kesehatan Global
Sri Mulyani Buka-bukaan Ada Peluang Krisis Keuangan di Berbagai Negara